Bangga!! Indonesia Tidak Perlu Impor Garam Lagi. Sudah Mandiri Produksi

Defisit perdagangan

Perhitungannya, lahan tersebut akan menambah pasokan garam nasional sekitar 800 ribu ton pada 2021 ketika hasil pengolahan lahan sudah benar-benar bisa dinikmati. 

“Jadi sebenarnya kita tidak usah lagi impor-impor, sekarang dalam perjalanannya itu (produksi garam nasional) sudah bertahap kan,” celetuknya. 

Di sisi lain, Luhut menilai impor garam tidak perlu dilakukan karena hanya menambah defisit perdagangan dan defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) bagi Indonesia. Padahal, pemerintah ingin kedua defisit di kedua neraca membaik, sehingga memberi dampak positif kepada perekonomian secara keseluruhan. 

“Sekarang yang bikin current account deficit kan terlalu banyak impor, kita (Indonesia) tidak produksi. Makanya sudah, ngapain kita impor?” tandasnya. 

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti sempat menduga penurunan harga garam konsumsi di tingkat petambak beberapa waktu terakhir merupakan akibat dari terbukanya keran impor.

Selain itu, ia juga menduga ada kebocoran impor yang sejatinya untuk industri justru masuk ke konsumsi masyarakat. Menurut hitung-hitungan Susi, bila kuota tidak mencapai 3 juta ton, maka harga garam bisa dibanderol di kisaran Rp1.500 sampai Rp2.000 per kg. 

Baca juga: Cegah Kanker! Hindari Makanan Ini, Sudah Terbukti

Add a Comment