Etika Mengajukan Cuti Kerja yang Penting Anda Ketahui

etika mengajukan cuti kerja

PrimaBerita – Jika anda sedang berniat pergi liburan, urusan penting dan lain sebagainya namun di sisi lain anda harus bekerja. Anda bisa mengajukan cuti kerja namun harus menggunakan etika agar citra anda tetap baik dalam perusahaan.

Cuti merupakan hak setiap karyawan yang bekerja sesuai kebijakan perusahaannya masing-masing. Setiap karyawan biasanya memiliki jatah cuti dengan ketentuan yang berbeda pada setiap jenis cuti yang anda ambil.

Berikut Etika Mengajukan Cuti Kerja yang Penting Anda Ketahui

Jangan mendadak

Permintaan cuti sejak jauh-jauh hari tentunya akan lebih memudahkan atasan untuk menyesuaikan ritme kerja anda dalam kantor.

Atasan anda juga akan menganggap anda sebagai orang yang profesional dan lebih mudah mengatur jadwal. Biasanya, masing-masing kantor memiliki waktu minimal pengajuan cuti, bisa satu atau dua minggu sebelumnya. Seandainya cuti andaditolak karena sesuatu hal, anda masih punya waktu untuk memikirkan rencana lain.

Menentukan lama waktu cuti

Biasanya lama waktu untuk cuti sudah ada peraturan tersendiri dari masing-masing perusahaan, sehingga pastikan lama cuti anda tidak merugikan teman kerja atau perusahaan, agar tetap terlihat profesional.

Meski cuti adalah hak anda, tapi ingat jika anda pihak yang membutuhkan pekerjaan ini. Jadi, sadari bahwa pekerjaan anda yang terlalu lama anda tinggalkan, bisa berpotensi merugikan rekan kerja lain.

Keperluan cuti yang masuk akal

Berikan alasan yang jelas, kuat, dan jujur atas cuti yang anda ajukan. Perlu anda ketahui jika atasan tentunya akan mengutamakan cuti untuk keperluan mendesak dan krusial seperti sakit atau bencana alam. Tapi, tentu saja anda bisa mengajukan cuti untuk liburan.

Pastikan memintanya pada saat yang tepat ya, yaitu jika perusahaan sedang tidak dalam periode sibuk.

Selesaikan dulu pekerjaan primer dan cicil agenda sekunder

Sebelum pelaksanaan cuti sebaiknya selesaikan dulu pekerjaan yang bersifat primer. Tujuannya adalah supaya karyawan yang pengganti atau bahkan jika tidak ada karyawan pengganti sekalipun, pekerjaan tidak lantas menumpuk begitu saja.

Lalu siapkan waktu untuk menyicil pekerjaan yang bersifat sekunder. Sehingga, saat anda kembali aktif bekerja, tanggung jawab anda tidak terlalu berat.

Beri catatan pengalihan tugas

Untuk meringankan pekerjaan rekan anda ini sebaiknya anda mengatur catatan pengalihan tugas sementara. Biasanya catatan ini juga mencantumkan tentang pekerjaan yang harus anda capai selama anda tidak bekerja.

Bersihkan ruang kerja sebelum cuti

Untuk menjaga mood tetap bagus pasca cuti, maka luangkanlah waktu untuk merapikan ruang kerja anda dan mulai memilah-milah tumpukan kertas sampai memeriksa laci atau lemari. Jangan lupa pula untuk mencabut semua perlatan elektronik seperti lampu meja untuk menghemat energi.

Tinggalkan nomor darurat yang bisa dihubungi

Setiap cuti sebaiknya tinggalkan nomor telepon yang bisa dihubungi sewaktu-waktu. Tujuannya adalah jika ada sesuatu yang urgent tentang pekerjaan dan tanggung jawabnya, rekan penggantimu bisa secara langsung menghubungi anda.

Sebab, sering kali karyawan lain sebagai pengganti akan berpikir dua kali ketika akan menghubungi karyawan yang cuti karena tidak ingin mengganggu waktu cutinya.

Catat semua password penting dan serahkan pada rekan pengganti Anda

Selain catatan mengenai apa saja yang harus pengganti anda kerjakan, anda juga perlu meninggalkan catatan yang berisi semua password penting kepadanya.

Hal ini untuk berjaga-jaga ketika anda mungkin tetap sulit ia hubungi meski sudah meninggalkan nomor darurat. Meski password bersifat pribadi, jangan khawatir karena nanti setelah pulang dari cuti anda bisa menggantinya lagi.

Add a Comment