Tengah Hamil, Mahasiswi S2 Dibunuh dan Jenazah Digantung Pacar

Mahasiswi S2 Dibunuh

PrimaBerita – Kasus mahasiswi S2 berinisial LNS (23) yang tewas dibunuh oleh kekasihnya sendiri, R (23) diduga terjadi karena percekcokan.

Berdasarkan hasil penyelidikan polisi, R diduga telah mencekik leher korban.
Bukan hanya itu, menurut pengakuan pelaku, korban yang diketahui merupakan mahasiswi S2 sempat mengancam hendak bunuh diri dan berencana memberitahu orangtua pelaku bahwa korban tengah hamil.

“Saat itulah terjadi adu mulut antara tersangka dan korban. Korban sempat mengancam hendak bunuh diri menggunakan sebilah pisau dan mengancam akan memberitahu orangtua pelaku bahwa korban hamil. Tersangka berusaha menenangkan korban,” ujar kabid humas polda Nusa Tengara Barat, Kombes Pol Artanto (14/08/2020).

Untuk menutupi jejak, pelaku pergi membeli tali dengan maksud menggantung korban usai melihat korban tewas. Hal tersebut dilakukannya agar kasus terlihat seperti kasus gantung diri. Kemudian sisa tali dibuang pelaku untuk menghilangkan jejak.

Selain itu dari hasil penyelidikan sementara, pelaku juga mencoba mengirimkan pesan singkat ke beberapa teman dan mengatakan bahwa dirinya sudah pergi ke Bali pada hari kamis. Namun melalui pengamanan barang bukti oleh polisi, kartu boarding pass kepunyaan pelaku tercatat pada hari minggu.

Sehingga dari hasil pemeriksaan tersebut tim satreskrim polres kota Mataram kini telah menetapkan R sebagai tersangka kasus pembunuhan. R dijerat dengan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan sub pasal 351 ayat (3) KUHP tentang penganiayaan. Tersangka disertai ancaman hukuman maksimal 15 tahun kurungan.

Sebelumnya, diketahui peristiwa mahasiswi S2 yang dibunuh tersebut berawal pada hari kamis, 23 juli 2020 sekitar pukul 17:00 WITA. Ketika itu korban menyambangi rumah pelaku, R. Usai sempat berbicara panjang lebar, riak perselisihan mulai timbul. R meminta izin kepada korban untuk pergi ke Bali namun tidak diberi izin oleh korban.

Cekcok sempat mereda tetapi kembali panas setelah orangtua tersangka meminta R pulang ke Janapria, Lombok Tengah. Tersangka yang menjadi kesal dan emosi kemudian mencekik leher korban hingga meninggal dunia pada kamis malam sekitar pukul 19:30 WITA.

Add a Comment