BP2MI Duga Ada Penyokong Sindikat TKI Ilegal

BP2MI Duga Ada Penyokong Sindikat TKI Ilegal

PrimaBerita – Kepala BP2MI (Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia) duga ada penyokong sindikat TKI ilegal. Benny Ramdhani menduga bahwa ada banyak pekerja migran Indonesia ilegal yang berangkat melalui sindikat dalam sokongan kekuasaan. Hal tersebut setelah melihat pemulangan TKI dari Malaysia.

“Penempatan bisa lebih dari 100 PMI tapi untuk pemulangan bisa 3.000 orang yang ditangani oleh UPT BP2MI. Artinya mereka yang keluar dari jalur ilegal itu cukup tinggi angkanya,” kata Benny Ramdhani ketika berkunjung ke Pontianak, minggu (23/08/2020).

Ia melanjutkan bahwa sindikat terkait TKI ilegal tersebut merupakan komplotan yang sebetulnya pemilik modal. Yang mana mereka menggunakan kaki tangannya saat berada ke lapangan kemudian oknum yang menggunakan atribut kekuasaan membekingi mereka.

Dalam penuturannya, Benny tak akan pandang bulu dalam menindak siapa pun yang berkomplot. Serta yang mendapat uang dengan cara cepat termasuk jumlah yang banyak dengan cara menjual manusia ke negara lain.

“Kita nyatakan (pegadang manusia) sebagai musuh negara, pengkhianat bangsa, dan pengkhianat merah putih. Karena ketika mereka berorientasi untuk mendapatkan uang dari PMI kita.

Namun sisi lain mereka yang juga angkat tangan ketika PMI mendapatkan masalah. Akhirnya para PMI ini diambil alih oleh negara,” ungkap beliau.

Selain itu pihaknya pun telah membentuk satuan tugas terkait PMI ilegal tersebut dan mensosialisikan kepada masyarakat terkait sindikat itu.

“Kita telah membentuk satgas pengiriman ilegal PMI. Launching-nya tanggal 17 agustus kemarin. Kita harapkan satgas ini dapat bekerja secara efektif dan bekerjasama dengan stakeholder yang lainnya. Begitu juga dengan kelompok-kelompok masyarakat,” ucapnya.

Pihaknya juga akan memberikan sosialisasi edukasi kepada masyarakat agar mendaftar PMI secara legal karena itu memang penting.

Satgas yang sudah terbentuk pun langsung tancap gas usai pembentukan. Sebab beberapa hari yang lalu, tim satgas telah menggrebek salah satu villa yang berlokasi daerah Cipanas, Bogor, Jawa Barat. Benny mengungkapkan bahwa masih ada ABK yang belum bisa kembali ke kampung halamannya masing-masing karena perusahaan belum menggaji mereka.

Add a Comment