Pengamat: Orang Yang Nekat Mudik Disebabkan Ketidakpastian Hidup di Ibu Kota

Orang yang nekat mudik

PrimaBerita – Salah seorang pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti menilai orang yang nekat mudik disebabkan ketidakpastian hidup di kota rantau seperti daerah ibu kota.

Pasalnya banyak orang yang telah kehilangan mata pencaharian di ibu kota. Akibat diberlakukannya sejumlah pembatasan sosial yang dilakukan oleh pemerintah demi meminimalisir penyebaran covid-19.

Baca Juga: Wah Nekat! Pemudik Ini Terciduk Dalam Tumpukan Kerupuk Saat Berusaha Mudik

Sementara bansos yang diturunkan pemerintah banyak yang mengalami keterlambatan pendistribusian bahkan tidak tepat sasaran.

“Di sini (kota rantau) masyarakat enggak kerja, sementara mereka harus bayar kos, kontrakan. Kemudian, bansos yang dijanjikan pemerintah banyak yang enggak tepat sasaran,” sebut Trubus Rahadiansyah, pengamat kebijakan publik Universitas Trisakti melalui Kompas (04/05/2020).

Padahal jika tidak bekerja, mereka tidak bisa menjamin hidup mereka agar tetap bisa bertahan diperantauan.
Hal inilah yang mendorong sejumlah orang untuk nekat melakukan mudik ke kampung halamannya.

“Enggak ada jaminan dari pemerintah. Jadi, pemerintah enggak punya kemampuan untuk memberikan rasa nyaman, memberikan kepastian kepada para pemudik itu,” ujarnya.

Meski disebut Trubus orang yang masih nekat mudik ditengah pandemi corona karena ketidakpastian hidup, mudik merupakan bagian dari tradisi.

“Mudik adalah bagian dari tradisi. Jadi mereka menganggap itu bagian dari silaturahim, memang setiap tahun mereka mudik,” lanjut pengamat.
Sehingga banyak masyarakat yang kedapatan saat melakukan aksi nekat mudik dengan berbagai cara.

Mereka bisa melintas lewat jalur tikus atau mengelabui polisi yang berjaga-jaga di pos penyekatan yang sudah dilakukan disejumlah titik. Dan menurut penilaiannya, penyekatan dijalur-jalur tikus masih dinilai lemah.

“Pemerintah selama ini hanya ketat di jalan tol, jalan protokol, jalan utama, jalan nasional. Tapi jalan-jalan arteri, jalan tikus relatif lama, malah enggak ada pengawasan juga. Ini yang menyebabkan mereka lolos untuk mudik,” tutur beliau.

Sebagai informasi larangan mudik telah diberlakukan sejak 24 april 2020 lalu.

Baca Juga: Poin-poin Penjelasan Terbaru Presiden Terkait Larangan Mudik Lebaran

Add a Comment