Ini 7 Penyebab Perut Buncit Selama Puasa Ramadhan

Penyebab Perut Buncit Selama Puasa

PrimaBerita – Mengetahui penyebab perut buncit selama puasa Ramadhan sangat diperlukan. Perut buncit menjadi pertanda menumpuknya lemak dalam tubuh. Beragam hal bisa menjadi penyebab perut buncit, mulai dari kebiasaan mengonsumsi alkohol hingga stres.

Kelebihan lemak pada perut dapat meningkatkan beberapa risiko penyakit seperti gangguan jantung, tekanan darah tinggi, stroke, diabetes tipe-2, asma, kanker payudara, kanker usus besar, dan demensia.

Berikut penyebab perut buncit selama puasa Ramadan, dilansir dari berbagai sumber.

1. Tidak ada perencanaan

Tanpa memiliki perencanaan selama puasa Ramadhan dapat memicu perut buncit loh, Anda menjadi bebas makan segala hidangan sahur dan berbuka yang ada di meja makan.

Mulailah makan sehat yaitu dengan porsi seimbang dan menu bergizi. Seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, ayam atau ikan tanpa lemak.

Selain makanan, jadwalkan aktivitas rutin misalnya, meluangkan waktu untuk olahraga ringan sebelum berbuka puasa, jam bangun dan tidur, dan sebagainya.

2. Melewatkan sahur

Sebagian orang melewatkan sahur karena tak ada nafsu makan sama sekali seketika bangun tidur. Tapi ini bukan alasan untuk tidak makan sahur sama sekali. Anda harus tetap makan sahur agar punya cukup nutrisi dan energi untuk menjalankan puasa seharian.

Tidak sahur hanya akan memperburuk rasa lapar pada siang hari dan membuat lebih rentan makan berlebihan saat berbuka. Alternatifnya, pilih menu sahur yang tinggi protein seperti tempe, tahu, dada ayam fillet, alpukat, telur, brokoli, oatmeal, keju, ikan, udang, kacang, susu, atau yoghurt.

Selain itu, kurangi kadar garam dalam makanan untuk menghindari rasa haus pada keesokan harinya.

3. Dehidrasi

Ketika puasa Anda tidak bisa minum dalam 12-13 jam. Namun tak mustahil menjaga tubuh tetap terhidrasi, meningkatkan kerja pencernaan, sekaligus menurunkan berat badan.

Minumlah setidaknya delapan gelas air selama jam-jam nonpuasa. Anda bisa menjadwalkannya dengan minum dua gelas air saat berbuka, empat gelas air di waktu antara buka dan sahur, dan dua gelas saat sahur. Agar tak sering-sering buang air kecil dan memperparah dehidrasi, batasi mengonsumsi kopi, teh, dan soda.

4. Gula berlebih

Konsumsi gula berlebih adalah penyebab utama obesitas, diabetes, dan berbagai penyakit lainnya. Semakin sedikit gula yang dikonsumsi akan semakin baik. Bahkan makan buah sekalipun tetap harus dikonsumsi dalam takaran sedang.

Sebab jika makan makanan tinggi gula akan menaikkan insulin, bahkan tubuh bisa menjadi resisten insulin (pra-diabetes). Dengan demikian tubuh harus mengeluarkan lebih banyak insulin setiap kali makan gula dan karbohidrat. Sebagai hasilnya badan terus bertambah gemuk, perut semakin membuncit.

5. Kalap saat berbuka

Sering sekali terjadi, saat kumandang azan Magrib sebagian orang langsung mengambil apa saja yang disajikan, baik itu goreng-gorengan, roti, minuman dan makanan manis, bahkan dalam jumlah besar.

Kontrol diri Anda untuk tidak memanfaatkan buka puasa sebagai ajang balas dendam. Mulailah minum dan makan yang ringan dengan porsi kecil dengan melakukan tindakan yang dicontohkan Rasulullah SAW, sebagaimana dikutip dalam beberapa hadis:

Setelah berbuka, jika ingin melanjutkan makan dengan porsi tak berlebihan, gunakan patokan porsi makan siang atau makan malam Anda biasanya. Selain itu, makanlah makanan yang menyehatkan dengan banyak kombinasi sayuran dan daging tanpa lemak.

Selain itu, saat berbuka, kunyah dan makan perlahan akan tidak menimbulkan penyakit lainnya.

6. Makan makanan tinggi lemak

Tak semua lemak itu buruk bagi kesehatan tubuh. Penyebab perut buncit saat puasa adalah lemak trans. Lemak trans merupakan jenis lemak jahat yang ditemukan pada makanan goreng dan cepat saji (fast food).

Selain itu, makanan cepat saji juga mengandung tinggi garam. Konsumsi garam yang tinggi terkait dengan penumpukan lemak tubuh khususnya di bagian perut.

Olah hidangan sahur dan berbuka dengan cara yang lebih sehat dengan ditumis pakai minyak zaitun, dipanggang, dikukus, atau direbus. Serta batasi jumlah garam pada setiap masakan.

Sementara, tetap konsumsi makanan yang mengandung lemak baik seperti alpukat, telur, ikan yang juga padat nutrisi. Kacang-kacangan juga merupakan sumber lemak baik yang bisa menjadi pilihan camilan malam. Anda juga jangan tergiur dengan label “low fat/rendah lemak”.

7. Malas bergerak 

Membuat tubuh aktif bergerak tak melulu harus berolahraga intensitas tinggi. Niat olahraga selama puasa bukan untuk menghilangkan lemak, melainkan untuk menguatkan otot dan melenturkan sendi.

Cukup dengan aktivitas jalan santai, naik-turun tangga, membersihkan rumah, berkebun, yoga, berenang, atau coba push up, squat, pull up, dan plank agar tubuh tetap bugar saat puasa.

Supaya kegiatan olahraga lebih menyenangkan dan tak membuat stres, lakukan bersama anggota keluarga. Anda akan lebih mudah untuk konsisten berolahraga jika menikmatinya.

 

Add a Comment