Gara-Gara Corona, Perusahaan Ritel Amerika Serikat Bangkrut

PrimaBerita – Pandemi virus corona memberikan dampak besar bagi beberapa perusahan termasuk perusahaan ritel di Amerika Serikat yang saat ini terancam bangkrut.

Salah satunya, J.Crew. Perusahaan tersebut menjadi yang pertama bangkrut meskipun sebelum pandemi virus corona. Perusahaan yang berdiri 73 tahun silam itu sudah mulai mengalami kesulitan karena perubahan selera mode konsumen.

Virus corona telah membuat perusahaan seperti J.Crew semakin sulit untuk bertahan dalam kondisi saat ini. Hal ini dikarenakan konsumen takut untuk datang ke toko-toko untuk membeli barang karena pandemi virus corona yang belum berakhir.

Para ahli meyakini situasi yang dialami J.Crew bukan yang terakhir dialami perusahaan ritel. Meski demikian, para pengamat memperkirakan banyak perusahaan ritel yang menunda pengajuan untuk bangkrut hingga mereka bisa membuat rencana untuk usaha mereka.

Dan pengamat tersebut benar. Usai J.Crew, Perusahaan ritel Amerika Serikat lainnya yang terancam bangkrut ialah Neiman Marcus Grup sedang bersiap mengajukan perlindungan kebangkrutan yang akan dilakukan pada pekan ini.

Neiman Marcus Group jadi Department Store yang kesulitan bertahan dari serangan pandemi covid-19. Dampak virus corona membuat Neiman Marcus Group menutup sementara 43 lokasi Departement Store mereka dan merumahkan 14 ribu karyawan.

Toko-toko itu termasuk di antara dua lusin toko Last Call dan dua toko Bergdorf Goodman di New York. Selain itu, Departement Store lain JCPenney pada 15 April lalu menyatakan mereka telat melakukan pembayaran utang dan sedang mencari opsi strategis selama 30 hari masa tenggang untuk melunasi tunggakan tersebut.

Add a Comment