Kesalahan Fatal Menggunakan Microwave Menyebabkan Kebakaran

PrimaBerita – Microwave menjadi alat dapur yang banyak dipilih oleh kalangan mahasiswa indekos atau para ibu karena praktis dipakai. Sayangnya, masih banyak kesalahan yang dilakukan seseorang saat masak menggunakan microwave.

Penggunaan microwave memang sangat cocok dipakai untuk mengolah masakan serba instan. Walaupun sering menggunakannya, masih ada kemungkinan untuk melakukan kesalahan. Kalau salah terus-menerus, microwave punya Anda pasti cepat rusak.

Berikut beberapa kesalahan seseorang saat menggunakan microwave yang wajib diketahu

Sering menggunakan pengaturan suhu tertinggi

Menggunakan microwave dengan daya tinggi, makanan yang beku akan cepat meleleh dan matang sempurna. Padahal suhu microwave yang terlalu tinggi bisa merusak cita rasa makanan. Atur suhu dan daya pada microwave, yang lebih rendah. Pasti cita rasanya sama dengan masakan yang matang dengan menggunakan kompor.

Menggunakan wadah persegi

Tips ini mungkin mengejutkan bahkan bagi seorang koki microwave yang paling berpengalaman. Meskipun banyak wadah microwave yang aman berbentuk persegi atau persegi panjang, sebaiknya hindari. Panaskan makanan dalam wadah bulat atau masukkan ke dalam piring yang aman untuk microwave. Pastinya makanan Anda bisa dimasak secara merata.

Saat memanaskan makanan dalam wadah yang tidak bundar, sudut-sudutnya cenderung lebih cepat panas, daripada bagian tengahnya. Sehingga menyebabkan beberapa bagian makanan terlalu matang. Sudut wadah akan menyerap energi dari empat arah, lalu sisi-sisi wadah akan menyerap energi dari tiga arah. Sedangkan bagian tengah piringan hanya akan menyerap energi dari arah atas dan bawah.

Lebih awal menggarami makanan

Salah satu kesalahan microwave terburuk tanpa disadari yakni mengasinkan makanan Anda terlalu awal. Padahal garam pada permukaan makanan cenderung menarik panas yang diciptakan oleh gelombang mikro. Jika menaburkan banyak garam pada makanan sebelum dimasukkan ke microwave, hasilnya bagian atas makanan Anda kemungkinan besar akan mengering.

Sebaliknya, harus membumbui makanan hambar dengan garam, merica, dan lainnya setelah memanaskan makanan dengan benar. Dengan begitu, makanan Anda akan tetap enak dan memiliki cita rasa yang diinginkan.

Menggunakan sembarang wadah plastik

Wadah penyimpanan makanan plastik bisa membuat gelombang mikro jauh lebih mudah, tetapi tidak bisa memasukkan mangkuk plastik ke dalam microwave. Kecuali wadah Anda secara khusus aman digunakan untuk microwave, jangan ambil risiko. Beberapa wadah plastik mengandung bahan kimia seperti phthalate dan bisphenol-A (BPA), bahan kimia yang membuat plastik lentur yang dapat larut ke dalam makanan.

Dampaknya bisa menyebabkan perubahan testosteron dan tingkat estrogen. Khusus buat ibu hamil, risiko ini dapat membahayakan janin yang sedang berkembang. Maka dari itu, pilih penggunaan wadah yang aman bahannya untuk dipanaskan, daripada harus menanggung risikonya.

Menutupi makanan dengan bungkus plastik

Untuk menutupi makanan daripada menggunakan bungkus plastik, lebih baik pakai tutup wadah yang aman untuk microwave. Sama seperti wadah plastik non-microwave-safe, bungkus plastik berisi phthalate jahat yang dapat larut ke dalam makanan. Banyak risiko yang muncul dalam jangka panjang.

Kurang mengaduk makanan

Menurut The Kitchn, cara terbaik untuk meratakan makanan pada microwave adalah dengan menyetel pengatur waktu selama satu menit. Selama satu menit ini, harus mengeluarkan makanan dan mengaduknya. Sehingga semua isinya dipanaskan secara merata. Jika makanan tidak dapat diaduk, seperti sepotong daging atau sepotong pizza, cukup balikkan makanan atau atur ulang sehingga semua permukaan terkena panas secara merata.

Memanaskan kembali sisa makanan

Bayangkan jika sedang membuat makanan untuk liburan yang besar bersama keluarga, lalu makanan telah siap di meja selama berjam-jam. Pada malam harinya, membungkus sisa makanan dan menaruhnya di lemari es. Pada hari berikutnya baru dipanaskan dalam microwave. Apakah Anda sering melakukan?

Sayangnya, menyimpan sisa makanan selama berjam-jam, dapat meningkatkan risiko terkena bakteri berbahaya. Biasanya kalau makanan didiamkan lebih dari dua jam, rentan terpapar bakteri Staphylococcus aureus, yang membuat mengalami keracunan makanan.

Menurut The Ohio State University, bakteri tersebut tumbuh paling cepat di lingkungan suhu kamar. Jika makanan tersebut dipanaskan kembali makanan, ada bahaya yang muncul. Untuk mencegah masalah ini, jangan terlalu lama menyimpan sisa makanan di luar kulkas. Karena dampaknya jelas tidak baik untuk kesehatan.

Menggunakannya untuk merebus air

Banyak orang yang ingin simpel merebus air menggunakan microwave. FDA memperingatkan orang-orang yang suka merebus air menggunakan microwave. Ada dampak berbahaya, yakni menyebabkan air yang sangat panas bisa meledak.

Tanpa sadar menciptakan bahaya kebakaran

Ada makanan tertentu yang tidak boleh dimasukkan ke dalam microwave, karena sebenarnya berpotensi mengalami kebakaran. Biasanya kalau Anda memasukkan anggur atau kismis, yang dicampurkan dengan daging. Karena kulit pada anggur yang bergabung dengan daging, akan cepat menguap dan berubah menjadi bola plasma.

Selain itu, juga tidak boleh memasukkan makanan lain, seperti telur mentah. Untuk menghindari risiko ledakan, lebih baik masak telur pakai kompor, rasanya juga lebih enak.

Kurang membersihkannya

Kesalahan umum lain yang sering dilakukan orang ketika menggunakan microwave yakni jarang membersihkannya. Namun, menurut The Washington Post, Anda harus membersihkan microwave setidaknya seminggu sekali untuk menghilangkan bakteri dari sisa makanan.

Cara terbaik untuk membersihkan microwave yang aman dan bersih yakni gunakan air dan tambahkan beberapa irisan lemon atau satu sendok makan cuka putih. Kemudian, panaskan microwave setidaknya tiga menit sampai jendela microwave mulai menguap. Buka pintu dan bersihkan microwave dengan kain lembap atau tisu dapur

Add a Comment