Hong Kong Akan lenyap Dalam 14 Menit Jika Bukan Karena Trump

Primaberita – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengklaim bahwa Hong Kong akan lenyap dalam 14 menit jika bukan karenanya. Trump mengatakan telah menyelamatkan Hong Kong yang akan lenyap.

Trump mengaku bahwa dirinya yang telah membujuk Presiden China Xi Jinping menunda pengiriman pasukan untuk menghancurkan gerakan pro-demokrasi.

Baca juga : Alasan Mengapa Pangeran Charles Tidak Menikahi Camilla Sejak Awal

“Jika bukan karena saya, Hong Kong akan dilenyapkan dalam 14 menit,” kata Trump dalam wawancara awal dengan Fox News, sebagaimana dilansir dari AFP, Sabtu (23/11/2019).

Komentar itu diungkapkan Trump ketika dia sedang berpikir untuk menanda tangani undang-undang. Yang sudah disetujui kongres yang mendukung aktivis pro-demokrasi atau tunduk pada ancaman pembalasan Beijing jika undang-undang tersebut diberlakukan. Dia mengatakan AS ingin melihat Hong Kong dan China menyelesaikannya masalah sendiri.

Trump menyatakan hubungannya dengan Xi sebagai benteng yang menjaga China agar tidak bergerak melawan gerakan pro-demokrasi. Yang telah mengguncang Hong Kong selama hampir enam bulan melakukan protes yang kian keras.

“Jutaan tentara yang berdiri di luar Hong Kong tidak akan pergi hanya karena saya bertanya kepadanya ‘Tolong jangan lakukan itu. Anda akan membuat kesalahan besar. Itu akan mengganggu kesepakatan perdagangan’,” ujar Trump.

Sebelumnya di Beijing, Xi bertemu sekelompok mantan pejabat AS dan pejabat asing lainnya, termasuk Sekretaris Negara Richard Nixon, Henry Kissinger, mantan Menteri Keuangan Henry Paulson dan penasihat ekonomi Trump, Gary Cohn.

Baca juga : Kim Jong-Un Tolak Undangan Korea Selatan Hadiri Rapat ASEAN

RUU soal Hong Kong menunggu tanda tangan Trump sebagai dukungan. Untuk hak asasi manusia dan demokrasi di kota itu, sambil mengancam akan mencabut status ekonomi khusus. Tindakan terpisah melarang penjualan gas air mata, peluru karet dan peralatan lainnya yang digunakan oleh pasukan keamanan untuk menekan protes pro-demokrasi.

Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengecam RUU itu sebagai campur tangan urusan dalam negeri China dan bersumpah akan melakukan tindakan pembalasan.

Add a Comment