Pertemuan Jokowi dan Prabowo, PA 212 Minta Rizieq Shihab Pulang

Primaberita – Merespon pertemuan Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara beberapa waktu lalu, PA 212 Minta Rizieq Shihab Pulang ke Indoesia.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum Presidium Alumni (PA) 212 Slamet Maarif menganjurkan kepada seluruh pengurus dan para alumni 212. Agar tak melakukan rekonsiliasi dengan pihak dan kelompok politik manapun usai Pemilu 2019.

Slamet mengaku akan kecewa bila alumni 212 melakukan rekonsiliasi dengan para tokoh politik. Namun ia mengajukan beberapa prasyarat agar rekonsiliasi dengan PA 212 bisa dilakukan. Prasyarat itu di antaranya adalah memulangkan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab dan membebaskan para aktivis dan ulama Islam yang dipenjara oleh pihak kepolisian.

Pimpinan Front Pembela Islam, Habib Rizieq Shihab sudah sekitar dua tahun lebih menetap di Arab Saudi. Rizieq meninggalkan Indonesia pada April 2017 untuk menunaikan ibadah umrah. Namun setelah umrah selesai, Rizieq tak kunjung pulang.

Baca juga : Usai Pertemuan, Prabowo Tegaskan Siap Mendukung Jokowi

Kabarnya ada beberapa persoalan yang menyebabkan Habib Rizieq tak bisa pulang ke Indonesia. Karena itu, pihak Rizieq mendesak pemerintah Indonesia dapat segera memulangkannya.

Duta Besar (Dubes) RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel membeberkan penyebab Rizieq Shihab tak bisa pulang ke Indonesia. Penyebabnya yaitu masalah overstay atau tinggal melebihi batas waktu. Rizieq sudah tinggal melebihi batas waktu yang ditentukan pemerintah Arab Saudi. Sehingga dia harus membayar denda overstay untuk menyelesaikan persoalan itu.

Slamet bercerita bahwa pihaknya sudah tak pernah berkomunikasi lagi dengan Prabowo sejak sidang perselisihan hasil Pilpres diketuk oleh Mahkamah Konstitusi (MK). PA 212 minta Rizieq Shihab pulang merupakan prasyarat yang paling utama. PA 212 merupakan salah satu kelompok Islam yang aktif mendukung Prabowo saat Pilpres 2019. Selain PA 212, kelompok Islam lain yang mendukung Prabowo saat itu adalah FPI dan GNPF Ulama.

Add a Comment