Warga Negara Afghanistan Bertahan Menetap di Indonesia

PrimaBerita – Puluhan tenda masih terpacak di kawasan gedung eks Komando Distrik Militer (Kodim) di Kalideres, Jakarta Barat. Satu tendanya berisi satu keluarga beserta anak-anak. Gelaran tikar juga tampak dibentangkan. Sejumlah warga negara afghanistan duduk di atasnya. Sementara ransel-ransel mereka masih digantung di dinding bangunan.

Gedung dua lantai itu masih diisi oleh para pengungsi asing. Padahal, Sabtu (31/8) ini seharusnya jadi tenggat terakhir mereka mendiami lokasi pengungsian tersebut.

Kendati begitu, hingga jelang malam sebagian pengungsi masih bertahan.

200an penghuni

“Masih ada sekitar 200-an penghuni, mayoritas asal Afganistan,” kata Muhammad Nazaru, seorang pengungsi asal Afghanistan di lokasi pengungsian di Kalideres, Jakarta Barat, Sabtu (31/8).

Berdasar papan bertulis Data Pengungsi UNHCR yang terpampang di gerbang masuk gedung, tercatat 1.145 penghuni meliputi orang dewasa dan anak-anak. Delapan puluh persen atau sekitar 920 orang pengungsi berasal dari Afghanistan, sementara sisanya merupakan warga asal Somalia, Sudan, Pakistan, Ethiopia, Iraq, Suriah, Yaman, Bangladesh dan Eritrea.

Ia mulai tinggal di Indonesia sejak 2013, berpindah dari satu daerah ke daerah lain. Nazaru sempat pula ikut bermalam di depan Rumah Detensi Imigrasi Kalideres sebelum dipindahkan ke lokasi pengungsian ini.

“Di sini kami tidak mendapatkan pendidikan, hidup yang layak, dan layanan kesehatan,” ungkap laki-laki yang kabur dari negaranya karena konflik yang tak kunjung usai tersebut. 

Add a Comment