Pembantaian oleh Ajax mengindikasikan Berakhirnya era keemasan Real Madrid

Berakhirnya era keemasan Real Madrid

Primaberita – Berakhirnya era keemasan Real Madrid, Juara bertahan Liga Champions dalam tiga musim beruntun seakan disahkan oleh Ajax Amsterdam setelah dipaksa angkat kaki dari babak 16 besar dengan skor agregat 5-3.

Setelah unggul 2-1 di leg pertama, tim arahan Santiago Solari tersebut secara tak terduga dihancur leburkan oleh Ajax Amsterdam dengan skor telak 4-1 dalam leg kedua di Santiago Bernabeu, Rabu (6/3) dini hari WIB. Sejumlah statistik mengejutkan pun mengiringi kekalahan memalukan ini.

Statistik mengejutkan Real Madrid di Liga Champions

  1. Kekalahan dengan selisih tiga gol di Bernebeu adalah yang pertama kalinya terjadi dalam sejarah Real Madrid berlaga di liga Champions.
  2. Untuk pertama kalinya dalam 25 tahin terakhir Madrid tereliminasi setelah unggul pada leg pertama. Terakhir kali Real Madrid tersisih di kompetisi Eropa setelah memimpin di leg pertama terjadi di Piala UEFA 1994/95 melawan tim asal Denmark, Odense Boldklub.
  3. Madrid mencatatkan diri sebagai juara bertahan Liga Champions pertama yang gagal melaju ke perempat-final di musim berikutnya sejak Chelsea di musim 2012/13. Saat itu, Chelsea malah langsung tersingkir di fase grup.
  4. Madrid kini telah menderita empat kekalahan kandang secara beruntun, catatan yang hanya pernah terjadi tiga kali sepanjang sejarah klub. Kekalahan pertama saat menjamu Girona, kemudian dibantai oleh Barcelona di Copa Del Rey dan liga Spanyol.

Rekor Ajax Amsterdam

Ajax Amsterdam sendiri juga membuat catatan yang cukup menarik. Mereka menjadi tim tandang ketiga di Liga Champions yang sanggup mencetak empat gol ke gawang Madrid di Bernabeu setelah Bayern Munich (2000) dan Schalke (2015). Disamping itu, kemenangan ini juga menjadi kelolosan pertama Ajax Amsterdam ke perempat-final Liga Champions dalam 22 tahun terakhir.

Pada akhirnya, pembantaian dari Ajax Amsterdam ini menjadi indikasi kuat dari Berakhirnya era keemasan Real Madrid. Roda kehidupan Los Blancos yang belum lama ini berada di atas kini sudah berputar ke bawah. Begitulah seperti kata pepatah, hidup itu bagaikan roda pedati, kadang diatas dan kadang dibawah.

Baca juga: Solskjaer serukan genderang perang di Paris

Add a Comment