Alasan Mobile Legends Tak Masuk Asian Games 2018

Primaberita.com – Salah satu cabang olahraga baru yang akan dipertandingkan di Asian Games 2018 nanti adalah eSports, dan untuk pertama kalinya eSports dipertandingkan di ajang olahraga. Terdapat enam jenis game yang akan dipertandingkan, salah satunya adalah MOBA (Multiplayer Online Battle Arena).

Meski banyak game yang bergenre MOBA, namun hanya Arena of Valor atau biasa disebut AoV yang akan dipertandingkan di Asian Games 2018 nanti. Pemilihan AoV sebagai game MOBA untuk Asian Games 2018 didasarkan atas tingginya jumlah pemain yang memainkan Aov.

Meski di Indonesia jumlah pemain Aov lebih sedikit ketimbang Mobile Legends, namun di level Asia, game besutan Riot Games (AoV) itu berhasil menjadi nomor satu. Bahkan di beberapa negara AoV telah rutin digelar sebagai kompetisi.

Berdasarkan informasi data gamers, pemain AoV diperkirakan telah menyentuh angka sekitar 200 juta pengguna aktif bulanan. Sementara Mobile Legends, dikutip dari Direktur Operasional, Caya Yan, pada Juli lalu hanya memiliki pengguna sebanyak 43 juta dan setengahnya berasal dari Indonesia.

Selain kurang populer, masalah hak cipta juga menjadi penyebab gagalnya Mobile Legends masuk ke dalam Asian Games 2018. Diberitakan bahwa pada 11 Juli 2017 lalu, Riot Games selaku pengembang Aov mengajukan gugatan terhadap Moonton, pengembang Mobile Legends, terkait adanya penjiplakan terhadap beberapa sektor game, termasuk peta permainan.

Namun hal tersebut segera dibantah pihak Mobile Legends, melalui postingan di Facebook. Mereka mengatakan bahwa game mereka dikembangkan secara independen dan semua hak ciptanya telah didaftarkan serta dilindungi di berbagai negara. Tak hanya Aov, beberapa game lain yang masuk kedalam agenda Asian Games 2018 antara lain, PES 2018, Heartstone, Clash Royale, League of Legends, dan StarCraft II.

Add a Comment