Sandiaga Puji Perjuangan Pedagang Jamu Beromzet 100 Juta di Tengah Corona

Sandiaga Puji Perjuangan Pedagang Jamu Beromzet 100 Juta di Tengah Corona

PrimaBerita – Sandiaga memuji seorang pedagang jamu yang kini beromzet hingga Rp 100 juta di tengah situasi pandemi virus corona. Ia menilai keberhasilan sang penjual jamu tersebut berkat buah perjuangannya serta kerja kerasnya sebagai seorang ibu.

Bahkan di balik adanya wabah covid-19 yang mewabah di Indonesia, menurut Sandiaga hal ini merupakan keberkahan bagi pengusaha jamu tradisional.

“Di balik setiap kesulitan, pasti ada peluang-peluang yang bisa dijadikan motivasi,” katanya.

Karena seperti yang sudah kita ketahui bersama banyak usaha-usaha termasuk usaha kuliner yang terdampak wabah. Usaha kuliner banyak yang kehilangan pelanggan dan mengalami kesulitan dalam bisnisnya.

Ada sebuah pepatah yang mengatakan bahwa ada berkah di balik musibah. Begitulah kira-kira yang dirasakan oleh Listianingsih, pemilik usaha jamu Mbak Elis yang juga salah seorang pedagang jamu tradisional yang beromzet mencapai Rp 100 juta di tengah pandemi corona.

Pasalnya dalam situasi seperti sekarang ini, jamu merupakan salah satu produk yang cukup banyak dicari masyarakat. Karena jamu dipercaya dapat meningkatkan imunitas tubuh seseorang agar tak mudah terkena virus corona.

Saat itu modal awal Listianingsih hanya Rp 2.000.000,- hingga akhirnya usaha jamu tradisional Mbak Elis mampu memproduksi jamu sebanyak 100 sampai 150 botol. Dari hasil ini, Mbak Elis bisa meraup Rp 30 juta per bulannya. Di tengah wabah sekarang, ia memasarkan produk jamunya secara online melalui media sosial.

“Itu sebelum adanya covid-19. Setelah adanya pandemi, omzet saya mencapai Rp 100 juta per bulan. Ada berkah di balik musibah,” katanya.

Listianingsih menceritakan kalau usaha jamu tradisional yang dibangunnya ini merupakan turunan dari ibundanya. Waktu itu ibunya merupakan pedagang jamu keliling dari tahun 2000 hingga tahun 2007. Karena pada tahun 2007 neneknya sedang sakit sehingga ibu Listianingsih harus merawat neneknya.

Ibunya menjadi sering membuatkan jamu setelah melahirkan anak kedua.
Ketika sanak saudara maupun teman yang datang menjenguk, mereka disuguhkan jamu dan mengatakan kalau jamu buatan ibunya enak, sehat, dan segar.

Add a Comment