Penyebab Polisi di Sumut Bunuh Diri Bukan Karena Narkoba

Polisi di Sumut Bunuh Diri

PrimaBerita – Seorang polisi di desa Gempolan, Kecamatan Sei Bamban, Sumut melakukan aksi bunuh diri di rumahnya pada rabu, 3 juni 2020. Oknum polisi yang nekat bunuh diri tersebut adalah Bripka Mangara Alva Pasaribu, anggota polsek Rambutan, Polres Tebing Tinggi.

Sebelumnya diketahui kalau Mangara, seorang polisi di Sumut niat mengakhiri hidupnya atau bunuh diri karena masalah narkoba, namun rupanya motifnya karena terlilit hutang.

“Motifnya karena banyak hutang, kemudian tak sanggup melakukan pembayaran kemudian depresi,” ucap Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja, Kabid Humas Polda Sumatera Utara, melalui sambungan telepon, kamis (11/06/2020).

Lihat Juga: Bupati Asahan Mencopot Jabatan 2 ASN yang Pingsan Tanpa Celana dalam Mobil

Tidak ditemukan riwayat menggunakan obat-obat terlarang terhadap tubuh korban. Korban juga kecenderungan memiliki kepribadian yang tertutup.

“Tidak ada narkoba. Jadi korban ini kecenderungannya tertutup,” pungkasnya.

Kronologi Bunuh Diri dengan Pistol

Sebelum kejadian, adik korban sempat mencoba berusaha menenangkan Mangara. Tetapi usahanya tidak membuahkan hasil. Hingga akhirnya korban melakukan bunuh diri dengan menggunakan pistol di depan sang adik, Ronal Nikson Pasaribu.

“Korban melalukan bunuh diri dengan menggunakan senpi dinas polri jenis revolver,” ujar Tatan, rabu siang, 3 juni.

Nikson diminta ibu mereka untuk datang melihat kondisi Mangara, abangnya yang mengunci diri di dalam kamar. Sempat pula dikatakan ingin meminum racun. Setelah Ronal tiba, Mangara bersedia bertemu sang adik dan membukakan pintu kamarnya.

Kala itu, Mangara berada di sudut kamar sembari mempersiapkan peluru pistol bahkan sampai mengarahkan laras senjata api ke arah dagunya. Ronal kemudian tidak tinggal diam, ia membujuk abangnya tetapi Mangara malah menyuruhnya pergi.

Sempat kedengaran suara tarikan pelatuk akan tetapi belum diikuti letusan, adik korban kembali membujuk korban. Justru setelah itu korban langsung menarik pelatuk senpi miliknya. Hingga menyebabkan suara ledakan senjata dan membuat Mangara menghembuskan nafas terakhirnya.

Tak lama berselang tim dari Polres Serdang Bedagai dan Polres Tebing Tinggi tiba di lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan kasus bunuh diri.

Add a Comment