Ditolak Warga, Enam Tenaga Medis di Palembang Mengalami Trauma

Enam Tenaga Medis Palembang Mengalami Trauma

PrimaBerita –  Enam tenaga medis yang merupakan seorang perawat di RS Siloam Sriwijaya Palembang disebut tengah mengalami trauma sejaka ditolak oleh warga sekitar untuk tinggal di indekos. Trauma tersebut membuat tenaga medis enggan kembali ke indekos dan memilih tinggal di rumah sakit.

Enam tenaga medis di Palembang mengalami trauma karean penolakan warga. Paahal keenam perawat tersebut merupakan perawat umum yang bahkan tidak merawat dan bersentuhan langsung dengan pasien Covid-19.

Direktur RS Siloam Sriwijaya Bona Fernando, menuturkan peristiwa penolakan terjadi pada Sabtu (18/4), ketika keenam perawat tersebut hendak pulang ke indekos yang berada di kawasan Kelurahan Sungai Pangeran, Kecamatan Ilir Timur I, Palembang.

Saat itu, ada warga yang memaksa mereka untuk tetap tinggal di indekos. Warga tersebut memperingatkan bahwa para perawat tidak diperkenankan kembali ke indekos tersebut jika keluar.

Semenjak kejadian, keenam perawat tersebut tidak pernah kembali ke indekos karena trauma. Bona mengatakan para perawat tinggal di bangsal khusus yang disiapkan oleh pihak rumah sakit.

Dia pun menjelaskan bahwa perawatan pasien positif Covid-19 di Siloam memiliki standar operasional prosedur yang jelas dari rumah sakit. Ada tim khusus yang menangani pasien Covid-19 dengan bangsal khusus pula.

Terdapat 24 tenaga medis tim khusus penanganan Covid-19 yang terdiri dari dokter dan perawat. Selama masa merawat pasien, mereka tinggal di rumah sakit dan tidak diperbolehkan pulang. Ia menjamin bila ada tenaga medis yang pulang, dipastikan mereka aman dari Covid-19.

“Kejadian ini berdampak pada petugas medis kita yang jadi trauma. Tapi setelah kejadian ada perwakilan pemerintah dari kecamatan dan kelurahan yang datang untuk meminta maaf. Mereka juga menjamin hal serupa tidak akan terulang lagi,” kata dia.

Add a Comment