Sering Merasa Kecewa? Ini Alasan Anda Tak Perlu Menyesalinya

sering merasa kecewa

PrimaBerita – Setiap orang mungkin sering merasa kecewa. Atau paling tidak hampir semua orang pernah merasakan kecewa minimal sekali dalam hidup. Namun secara garis besar penyebab kekecewaan tersebut adalah karena harapan yang tidak sesuai ekspektasi.

Misalnya seseorang sudah bekerja keras namun ternyata hidupnya masih saja susah. Berbuat baik kepada orang namun suatu kali kita terjatuh tak ada satupun orang yang mau menolong balik. Memberi kepercayaan kepada rekan bisnis akan tetapi kita malah kena tipu. Beberapa kasus ini merupakan segelintir dari banyaknya hal kecewa dalam hidup. Akibatnya kita menjadi trauma dan terundung kecewa sepanjang hidup. Namun berikut ini terdapat beberapa alasan agar anda tak perlu begitu menyesali yang sudah anda lakukan.

Terlalu Berharga Untuk Mengenang Rasa Sakit

Menyesali kebodohan sebenarnya tidaklah ada gunanya. Sebab hati dan perasaan anda hanya akan sakit berkepanjangan. Padahal untuk melanjutkan hidup, anda butuh jiwa serta raga yang sehat, bukan hati yang hancur bahkan penuh dendam serta sengsara. Jadi ada baiknya upayakan untuk lebih tenang. Meski itu anda rasa sangat sakit akan tetapi berusahalah untuk memaafkan diri sendiri dan orang lain. Hidup masih panjang untuk anda jalani.

Jangan Membatasi Diri

Anda akan menjadi sulit berkembang jika kerap membatasi diri karena sering merasa kecewa. Pasalnya kekecewaan bisa berujung pada penyesalan yang akhirnya semakin membatasi diri. Anda mulai mengekang pergaulan bahkan membatasi jiwa untuk memberi kepercayaan. Itu memang hal wajar namun jangan terlalu berlebihan dalam membentengi hidup. Potensi harus anda kembangkan lagi dengan optimis setelah mengalami kegagalan.

Menjadi Lebih Kuat

Sering kecewa bisa membuat anda menjadi pribadi yang lebih kuat lagi. Anda harus percaya bahwa ada hikmah dari balik kekecewaan. Jangan terus menghakimi keadaan!

Apakah Anda Pernah Mengecewakan Orang Lain?

Jangan terlalu menyalahkan keadaan yang membuat hidup anda menjadi hancur. Bukankah anda juga pernah mengecewakan orang lain? Lantas apakah orang tersebut menyesal dengan perilaku anda hingga menuntut untuk membenci anda? Coba renungkan bila nyatanya anda tetap baik-baik saja dengan orang tersebut.

Add a Comment