Pembangunan Infrastruktur Persempit Lahan Pertanian, Moeldoko : Kita Harus Impor Beras

Primaberita.com – Rencana impor beras yang akan dilakukan oleh Pemerintah dalam hal Kementrian Perdagangan (Kemendag) yang mendapat penolakan dari Dirut Bulog, Budi Waseso kini menuai polemik dan berbuntut panjang.

Seperti diketahui, Budi Waseso menilai jika RI tak perlu lagi mengimpor beras karena stok masih banyak. Mendengar ucapan Buwas tersebut, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan jika hal impor beras bukanlah urusan Buwas.

Merasa tak terima dengan pernyataan dari Enggartiasto Lukita tersebut, Buwas pun mengumpat dengan kata ‘Matamu’. Ia menilai setiap hal yang ada di gudang Bulog adalah urusan nya.

Menanggapi perang dingin antara keduanya, Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko angkat bicara. Ia mengatakan ada dua hal yang membuat Indonesia masih butuh impor beras.

“Data terakhir 24% (penyusutan). Jadi memang secara ilmiah penyusutan (karena) pembangunan jalan tol, kawasan industri yang dibuka, kawasan perumahan, itu mengurangi tanah-tanah kita, sehingga secara logika kebutuhan beras nasional tidak bisa diproduksi sepenuhnya oleh kita,” ujar Moeldoko.

Moeldoko pun menambahkan untuk mengatasi masalah penyusutan lahan tersebut, Kementerian Agraria dan Tata Ruang sedang mencari dan membuka lahan-lahan baru di luar Jawa.

Selain itu solusi untuk mengatasi masalah penyusutan lahan adalah intensifikasi pertanian, yaitu meningkatkan hasil pertanian lewat optimalisasi lahan pertanian yang sudah ada.

“Sekali lagi banyak faktor yang membuat kita harus tetap melakukan impor beras seperti faktor cuaca, faktor hama, faktor yang lain-lain sangat mepengaruhi produktivitas,” tambah Moeldoko.

Meski demikian, Moeldoko mengingatkan, impor beras jangan berlangsung saat masa panen karena merugikan petani.

“Impor itu tidak boleh pada saat petani mau panen. Jadi impor pada saat petani mau panen, saya selaku Ketua HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia) juga marah dong. Saya harus memperjuangkan petani saya,” tutup Moeldoko.

 

Add a Comment