Ini Jawaban Pihak Istana Terkait Kontroversi Presiden Minta Maaf Kepada Megawati

Primaberita.com – Usai gaji para pejabat Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) banyak mendapat komentar dan kritik pedas, Presiden Jokowi disebut-sebut meminta maaf kepada Megawati terkait hal tersebut.

Namun alih-alih mendinginkan suasana, permintaan maaf Jokowi kepada Megawati kembali mendapat cemoohan dari kalangan lawan politik dan juga masyarakat yang kontra dengan rejim penguasa saat ini.

Menanggapi hal tersebut, Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV KSP‎, Ali Mochtar Ngabalin mengatakan jika kontroversi permintaan maaf Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Megawati adalah hal yang wajar.

Menurutnya, karena keduanya (Jokowi-Megawati) merupakan suku Jawa jadi siapa meminta maaf kepada siapa itu bukan masalah yang besar. Oleh sebab itu Ngabalin pun meminta agar permintaan maf tersebut tidak dibesar-besarkan atau menjadi permasalahan.

“Ya kan itu normal sekali, karena Pak Jokowi ini orang Jawa dan Bu Mega ini orang Jawa. Memberi maaf itu normal sekali, jangan jadikan itu sebagai polemik, banyak toh polemik antara Kakak dengan adik, kenapa itu harus jadi polemik,” ujar Ngabalin.

“Orang minta maaf, orang memberi maaf kok polemik sih jangan, enggak boleh, itu kan normal, sangat biasa, makanya Bu Mega menerima normal-normal saja,” lanjut Ngabalin.

Lebih jauh Ngabalin juga membeberkan permasalahan besaran hak keuangan BPIP yang tengah menjadi polemik di masyarakat. Dijelaskan Ngabalin, besaran hak keuangan anggota BPIP telah ‎melalui hasil analisa Kementerian Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN RB).

“Coba lihat Peraturan Presiden dikeluarkan itu berdasarkan hasil analisa dari Kementerian Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tentang hak-hak keuangan dan fasilitas keluarnya dari Menteri Keuangan,” tutup Ngabalin.

Add a Comment