Ini Video Arseto Pariadji Yang Viral Setelah Menghina Dan Menuding Undangan Nikah Anak Presiden Jokowi Dijual 25 Juta

Primaberita.com – Usai menghina dan mencaci maki Presiden Jokowi lewat sebuah video pendek, nama Arseto Suryoadji Pariadji atau Arseto Pariadji mendadak viral dan menjadi perbincangan para netizen di social media.

Seperti diketahui, dalam video berdurasi 59 detik, Arseto menuding mengetahui ‘borok’ pemerintahan Presiden Jokowi. Bahkan ia berani menegaskan jika undangan pernikahan anak Presiden Jokowi dijual seharga Rp 25 juta oleh para pendukungnya.

“Gua buka ke publik ya, gua laporin ke Polda kalau perlu sekarang. Waktu Jokowi kawinan undangannya itu dijualin Rp 25 juta satu undangan sama orang-orang pendukung Jokowi, cuih. Dasar koruptor lo semua koruptor, hah? Gua Arseto, mau apa lo?” ujar Arseto dalam video nya.

“Mau nge-bully gua, gua bully lo emang lo koruptor, emang lo penjahat semua. Pendukungnya sama presidennya semua kok sama? Orang gila semua itu, main proyek. Emang baj*ngan-baj*ngan, se**n-se**n itu, beneran.” lanjut ucapan Arseto dalam vide tersebut.

“Dan Jokowi udah tambah kaya sekarang, bisa bayar semua. (Suara samar-samar) itu boneka aja di belakangnya main korupsi semua itu. Yang bawa aja itu undangan dijual 25 juta, udah gila-gilaan dah mereka.” beber Arseto.

Lebih jauh, dalam caption di video tersebut Arseto mengajak orang-orang agar memviralkan videonya dan agar koruptor pdip dan kabinet nawa cita tidak menang. negara ini akan hancur. Atas videonya tersebut, pro kontra komentar dari para netizen pun berdatangan.

Banyk netizen yang menghujat penhinaan Arseto terhadap Presiden Jokowi. Namun hingga saat ini belum ada tanggapan apa pun dari pihak Istana Negara maupun dari Presiden Joko Widodo sendiri.

Sekedar informasi, Arseto selaku pembuat video penghinaan terhadap Presiden Joko Widodo merupakan adik dari Aristu Purboadji Pariadji, seorang anggota DPRD DKI Jakarta. Ia merupakan lulusan Hotel Institute Montreaux Swiss.

Selain itu ia juga mendapatkan gelar Master Theologia di Institut Theologia Solo dan juga memegang jabatan sebagai Sekjen Partai Persatuan Demokrasi Toleransi Indonesia (PDTI).

Add a Comment