Mengidap Hepatitis saat Hamil? Lakukan Ini Untuk Mengobatinya
PrimaBerita – Hepatitis perlu anda waspadai karena jenis infeksi yang satu itu dapat merusak hati. Jika anda sedang mengidap hepatitis saat hamil sebaiknya segera obato karena bayi rentan tertular.
Terkadang, hepatitis bahkan tidak menunjukan gejala apapun. Umumnya tidak akan memengaruhi kondisi janin yang masih dalam kandungan maupun memengaruhi proses kehamilan.
Periksakan ke dokter apabila ibu mengidap hepatitis saat hamil. Dokter akan membantu mengelola penyakit selama kehamilan untuk menurunkan kemungkinan penyakit hati jangka panjang pada ibu maupun bayi.
Index
Berikut Mengobati Hepatitis meski mengidap saat hamil sesuai jenisnya :
Hepatitis C (HCV)
Hepatitis C umumnya tertular melalui kontak dengan darah melalui penggunaan jarum suntik. Melansir dari WebMD, satu dari 20 bayi yang lahir dari ibu pengidap HCV tertular virus tersebut.
Kebanyakan dokter menyarankan untuk pengujian hepatitis C pada bayi setelah usianya 18 bulan. Sebelum menginjak 18 bulan, bayi yang sangat muda masih membawa antibodi HCV.
Dokter kemungkinan tidak akan memberi perawatan hepatitis C saat hamil karena obat-obatan tersebut dapat menyebabkan cacat lahir. Namun, dokter pasti akan selalu memantau kondisi kesehatan ibu dan janin selama kehamilan.
Hepatitis B (VHB)
Penularan hepatitis B tidak hanya melalui darah, tetapi lebih kecil kemungkinannya melalui air mani, keputihan, air liur, dan cairan tubuh lainnya.
Saat ibu hamil mengidap hepatitis B, kemungkinan menularkannya ke bayi jauh lebih tinggi daripada hepatitis C. Apabila ibu mengidap hepatitis B dalam 6 bulan terakhir, maka kondisinya termasuk akut. Peluang penularannya kepada bayi baru lahir adalah 90%. Jika sudah mengalami infeksi lebih lama (kronis), kemungkinan penularannya turun menjadi 10-20%.
Tidak ada obat untuk hepatitis B. Namun, jika bayi langsung mendapatkan dosis pertama vaksin hepatitis B dan suntikan lain yang disebut hepatitis B immune globulin dalam waktu 12 jam, bayi memiliki peluang lebih dari 90% terhindar dari penularan virus.
Hepatitis A (HAV)
Penularan hepatitis A umumnya melalui makan atau minum sesuatu yang telah kontak dengan kotoran orang yang terinfeksi, seperti melalui tangan yang kotor saat menyiapkan makanan. Kebanyakan orang sembuh sendiri tanpa pengobatan.
Pada ibu hamil, hepatitis A jarang sekali menular ke bayi. Kendati demikian, hepatitis A berisiko menyebabkan melahirkan terlalu dini, terutama jika ibu terkena virus setelah trimester pertama. Ini dapat menyebabkan komplikasi berbahaya lainnya, seperti menyebabkan plasenta terpisah dari rahim sebelum bayi siap untuk anda lahirkan.