Hipertensi? Begini Cara Makan Enak Tanpa Takut Tekanan Darah Naik

Makan Tanpa Tekanan Darah Naik

PrimaBerita – Menjaga pola makanan merupakan hal yang perlu anda ketahui apalagi bagi penderita Hipertensi. Anda harus mengetahui cara makan enak tanpa takut tekanan darah naik.

Hipertensi sendiri adalah kondisi tekanan darah tinggi, yang penyebabnya adalah pemompaan darah dalam jantung yang terlalu cepat.

Gejalanya tidak begitu terlihat. Namun, efek samping dari tekanan darah tinggi bisa berbahaya karena dapat menyebabkan serangan jantung, penyakit ginjal dan stroke.

Gaya hidup sehat untuk pasien hipertensi tidak lepas dari mengatur pola makan. Ada beberapa pantangan makanan, khususnya yang tinggi garam dan lemak jenuh, seperti makanan kalengan, daging sapi dan kambing, soft drink, alkohol, telur asin, dan sebagainya.

Namun, kenyataannya banyak yang melanggar pantangan tersebut karena merasa tak selera makan bila makanan tidak terasa gurih. Akhirnya, pola makannya jadi kurang sehat.

Berikut Cara Makan Enak Tanpa Takut Tekanan Darah Naik

Mengganti daging dengan ikan.

Melansir dari WebMD, menurut American Heart Association (AHA), setiap orang setidaknya makan ikan dua kali dalam seminggu. Karena, ikan mengandung omega-3 yang bisa menurunkan tekanan darah dan mencegah serangan jantung.

Ikan yang mengandung omega-3 antara lain salmon, makerel, haring, tuna dan sebagainya. Bermanfaat terhadap kesehatan jantung secara signifikan.

Lemak tersebut bisa membantu menurunkan tekanan darah dengan cara mengurangi peradangan dan menurunkan kadar senyawa penyempit pembuluh darah atau oxylipin. Ini tertuang dalam penelitian yang telah terbit dalam Journal of Clinical and Experimental Cardiology tahun 2016.

Mengikuti pola makan diet DASH

Dietary Approaches to Stop Hypertension alias diet DASH, yang memang untuk menurunkan dan mengelola tekanan darah tetap dalam batas normal.

Melansir Mayo Clinic, diet DASH dibagi menjadi dua karena tingkatan natriumnya. Pertama, diet DASH standar yang memiliki batas konsumsi natrium sebanyak 2.300 mg sehari, sedangkan yang diet rendah sodium DASH dalam sehari hanya mengonsumsi hingga 1.500 mg.

Ada beberapa pembagian porsi makannya. Berikut ini pembagiannya untuk mencapai 2.000 kalori per hari:

Biji-bijian : 6 hingga 8 porsi
Sayuran dan buah-buahan: 4 sampai 5 porsi
Susu: 2 sampai 3 gelas
Daging unggas, ikan, daging tanpa lemak : satu porsi dalam sehari atau 6 ons atau kurang dari itu.

Memasak dengan teknik rebus, kukus, dan panggang

Bukan cuma menggunakan bahan makanan yang sehat, tetapi cara memasaknya juga perlu anda perhatikan.

Penyajian makanan untuk pasien dengan hipertensi tidak hanya harus membatasi natrium, tetapi juga perlu menghindari lemak jenuh. Jadi, sebisa mungkin hindari cara memasak yang menggunakan minyak, apalagi deep frying.

Apalagi bila ingin memakan ikan, daging ayam, dan daging sapi, sebaiknya anda masak dengan cara rebus, kukus, atau panggang. Teknik tersebut bisa mengurangi kandungan lemak dalam daging.

Saat memanggang, upayakan lemak dalam daging bisa menetes keluar. Lalu untuk yang anda rebus, setelah selesai biarkan terlebih dahulu hingga lemaknya mengental. Jadi anda bisa membersihkan lemaknya sebelum mengonsumsinya.

Menambahkan rempah-rempah dalam masakan

Biasanya masakan akan terasa lezat di lidah karena ada campuran rasa garam dan MSG. Namun, karena ada hipertensi, dokter akan menyarankan untuk mengurangi konsumsi natrium. Agar rasa masakan tidak hambar, anda bisa menambahkan rempah-rempah dalam bahan makanan, terutama saat memasak daging.

Selain untuk menambah cita rasa, ada beberapa rempah-rempah dan bahan bumbu yang ternyata bisa menurunkan tekanan darah.

Melansir dari Healthline, bawang putih mengandung senyawa allicin yang dapat membantu melancarkan peredaran darah. Sehingga bisa membantu menurunkan tekanan darah.

Selanjutnya ada kayu manis, kapulaga, dan jahe. Kemudian biji seledri, peterseli, dan kemangi ke dalam masakan. Agar cita rasa masakan bisa bertambah, tapi tekanan darah tetap terkontrol.

Batasi asupan garam

Melansir Healthline, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan kandungan natrium dalam tubuh tak boleh lebih dari 2.000 mg, sementara AHA menyarankan 1.500 mg per hari. Bahkan, mengurangi 1.000 mg sehari dapat meningkatkan tekanan darah dan kesehatan jantung.

Add a Comment