Gejala Covid-19 Terkait Makanan Berdasarkan Keluhan Pasien, Waspadai !
PrimaBerita – Saat ini, pandemi virus corona belum berakhir, semua orang berusaha untuk menghilangkan virus yang mematikan ini. Berdasarkan keluhan pasien ada beberapa gejala covid-19 terkait makanan.
Virus corona (covid-19) masih terus mengalami mutasi dan perkembangan yang tidak bisa dikendalikan. Beberapa gejala baru bahkan bermunculan dan perkembangan virusnya semakin ganas.
Pada awalnya tanda aatau gejala khas terinfeksi adalah batuk kering, demam dan gangguan pernapasam, namun ada hal lain.
Index
berikut Gejala Covid-19 Terkait Makanan Berdasarkan Keluhan Pasien :
Melansir dari Times of India, beberapa gejala virus corona yang dapat anda deteksi dari gangguan makan:
1. Sakit Perut
Menurut ulasan rumah sakit China, 1 dari 5 pasien COVID-19 melaporkan mengalami gejala pada pencernaan. Gejala ini berupa muntah-muntah, diare dan sakit perut. Virus ini bisa masuk dalam usus dan menginfeksinya melalui saluran faecal.
Perlu juga anda ketahui bahwa orang dengan gejala pencernaan mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk membersihkan virus dari tubuh jika anda bandingkan dengan mereka yang tidak memiliki gejala pencernaan.
Gejala ini tidak bisa sepenuhnya sebagai gejala adanya infeksi virus corona. Tetapi secara medis anda ntuk waspada dan sebisa mungkin menggunakan kamar mandi yang terpisah dengan orang lain hingga hasil tes keluar.
2. Kehilangan Selera Makan
Mengalami nafsu makan yang mendadak atau tiba-tiba menurun menjadi salah satu gejala baru COVID-19. COVID-19 dapat menyebabkan kehilangan nafsu makan dan sering terjadi pada banyak pasien, terlebih pada orang yang menderita kehilangan kemampuan untuk mencium bau dan susah mencerna makanan.
Anosmia dan aphagia bisa membuat orang membenci hal-hal yang biasanya mereka sukai, menjadi terasa mengganggu atau mengubah indera untuk waktu yang lama.
Dalam sebuah penelitian China menyatakan bahwa lebih dari 80% pasien COVID-19 melaporkan tidak memiliki nafsu makan beberapa hari setelah terinfeksi. Efek samping lain yang dapat yaitu penurunan berat badan dan metabolisme yang buruk.
3. Mual
Sama seperti diare dan kehilangan nafsu makan, mual bukanlah gejala COVID-19 sering ditemukan. Tetapi akhir-akhir ini beberapa orang yang terinfeksi mengeluhkan gejala mual yang mereka rasakan.
Sebuah penelitian yang dilakukan pada 138 pasien di Wuhan menemukan bahwa 10% orang mengalami mual dan diare dua hari sebelum gejala berkembang menjadi demam. Bagi sebagian orang, mual mungkin bertindak sebagai satu-satunya tanda infeksi aktif dan dalam banyak kasus bahkan menjadi tanda infeksi parah.
Gejala seperti ini tidak bisa dikatakan sebagai gejala pasti adanya indikasi infeksi COVID-19. Tetapi, jika mulai merasakan gejala serupa dianjurkan untuk menghubungi medis dan segera melakukan pemeriksaan.
4. Sakit Tenggorokan
Sakit tenggorokan juga bisa mengindikasikan bahwa tubuh terinfeksi virus corona. Virus ini juga dapat menimbulkan gejala sakit tenggorokan yaitu faringitis.
Biasanya akan menyulitkan untuk mengonsumsi makanan dan minum, iritasi pada saluran makan atau rasa sakit yang timbul saat menelan makanan. Sakit tenggorokan bisa anda atasi dengan beberapa bahan alami .
5. Tidak Bisa Mencium Bau dan Merasakan Makanan
Kehilangan kemampuan untuk mencium bau menjadi gejala umum yang banyak oleh sebagian besar penderita COVID-19 alami. Gejala seperti ini bahkan dapat terjadi dan berkembang hingga 14 hari setelah terpapar virus.
Menurut CDC, kehilangan indera penciuman dan perasa tidak sama menyakitkan dengan sakit tenggorokan, masalah pencernaan atau nyeri otot. Tetapi, kehilangan indera penciuman dan kemampuan merasakan makanan akan memakan waktu paling lama untuk disembuhkan bahkan dapat menyerang psikologis pasien.
Kehilangan indera penciuman dan kemampuan untuk merasakan makanan masih belum ditemukan obat dan cara pengobatannya. Selama ini, untuk mengatasi kehilangan kemampuan penciuman dan merasakan makanan pada pasien COVID-19 masih menggunakan metode dengan minyak aromaterapi untuk mengembalikan indera penciuman.