Produk China dari Tenaga Kerja Uighur Diblokir AS

Produk China dari Tenaga Uighur

PrimaBerita – Amerika Serikat melakukan pemblokiran terhadap produk China dari tenaga kerja Uighur. AS mengumumkan bahwa produk yang tenaga kerja Uighur buat itu. Sebagai bentuk solidaritas pada kekerasan yang kerap etnis minoritas Muslim terimaa d! Xinjiang itu.

Pemblokiran mencakup semua produk yang terkait dengan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan Kejuruan No 4 Kabupaten Lop.

Wakil Sekretaris Pejabat Keamanan Dalam Negeri Ken Cuccinelli menyebut apa yang China lakukan pada para siswa sebagai bentuk kerja paksa.

“Ini bukan pusat kejuruan, ini adalah kamp konsentrasi, tempat di mana agama dan etnis minoritas menjadi sasaran pelecehan dan dipaksa bekerja dalam kondisi keji tanpa bantuan dan kebebasan,” kata dia dilansir AFP, Selasa (15/9).

Pejabat Komisaris Badan Perlindungan Perbatasan dan Bea Cukai AS. Mark Morgan menyebut pemerintah China terlibat dalam pelanggaran yang sistematis pada warga Uighur.

“Pemerintah China terlibat dalam pelanggaran sistematis terhadap orang-orang Uighur dan minoritas lainnya. Kerja paksa adalah pelanggaran hak asasi manusia yang mengerikan,” ucapnya.

AS membl0kir barang-barang yang termasuk juga garmen, produk rambut dan elektronik dari lima pabrik tertentu pada Xinjiang serta Anhui-kota yang letaknya berdekatan dengan Xinjiang.

Tindakan pemblokiran produk China dari tenaga kerja Uighur yaitu “menahan perintah pelepasan” atau WRO, serta menyita produk dari perusahaan dan organisasi yang masuk daftar hitam.

Pemerintah AS meningkatkan perintah semacam itu untuk menekan Beijing. Atas penahanan terhadap lebih dari satu juta warga minoritas Uighur yang China sebut sebagai pusat pendidikan sukarela.

Pada bulan Juli, Badan Bea Cukai AS menerapkan WRO pada produk rambut, yang mereka gunakan untuk wig dan ekstensi, dari beberapa perusahaan yang beroperasi d Xinjiang.

Hero Vast Group pembuat dan penjual pakaian juga merasakan hal yang sama dari AS pada Agustus.

Pada bulan Juli, Departemen Keuangan AS menjatuhkan sanksi pada kelompok paramiliter utama, Korps Produksi dan Konstruksi Xinjiang.

Hal itu dilakukan Departemen karena kelompok itu disebut melakukan pelanggaran terhadap orang Uighur dan minoritas Muslim lainnya.

Pemerintah China sebelumnya mendesak AS berhenti mencampuri urusan dalam negeri mereka khususnya menyangkut etnis minoritas Muslim Uighur.

China membantah keras tudingan bahwa satu juta kaum Muslim Uighur berada dalam kamp tahanan milik pemerintah.

Melansir dari Xinhua, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan pemerintah China melindungi hak dan kepentingan sah semua orang dari semua kelompok etnis, termasuk minoritas.

Add a Comment