Ini Alasan yang Membuat Anies Terapkan PSBB Lagi

Anies Terapkan PSBB

PrimaBerita – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan terpaksa kembali terapkan PSBB dengan berbagai alasan yang melatarbelakanginya. Adapun kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tersebut akan terlaksana kembali mulai 14 september 2020 mendatang.

Berikut alasan yang membuat Anies Baswedan terapkan PSBB kembali.

Tren Kasus Aktif Kembali Meningkat

Tren kasus aktif yaitu orang yang terkonfirmasi positif virus corona yang masih menjalani masa isolasi maupun perawatan dan kembali meningkat. Daftarnya yaitu sebagai berikut.

31 Maret 2020 : 608

30 April 2020 : 3.345

31 Mei 2020 : 4.650

30 Juni 2020 : 4.123

31 Juli 2020 : 7.157

31 Agustus 2020 : 8.659

9 September 2020 : 11.245

Kendati demikian kasus aktif ini sangat penting untuk diketahui terkait dengan fasilitas kesehatan yang ada di DKI Jakarta.

Tempat Tidur Isolasi Terancam Penuh

Gubernur Anies Baswedan juga menyoroti kapasitas tempat tidur yang terancam penuh di DKI Jakarta. Selain itu hal ini juga bisa menjadi salah satu alasan kuat terkait ancaman kolaps kondisi rumah sakit. Bahkan setelah 17 september nanti pasien virus corona kemungkinan tak bisa tertampung lagi.

Kapasitas Tempat Tidur ICU

Alasan lainnya yang membuat gubernur Anies akan terapkan PSBB lagi yakni kapasitas tempat tidur ICU yang hanya cukup untuk 1 minggu saja. Pasalnya prediksi pada 15 september 2020, tempat tidur ICU terisi penuh yakni sebanyak 528 tempat tidur.

“Pasien covid-19 yang membutuhkan tempat tidur ICU kemungkinan tidak tertampung,” kata Anies Baswedan.

Bahkan jumlah pasien virus corona yang membutuhkan tempat tidur ICU terprediksi bisa mencapai 636 orang pada 15 september yang akan datang.

Pemakaman Harian

Anies mengungkapkan untuk data pemakaman dengan protokol covid-19 terus mengalami kenaikan dan yang tertinggi adalah pada awal september 2020. Dengan demikian hal ini berarti ada banyak kasus probable covid-19 (virus corona) yang meninggal dunia menggunakan pemakaman covid-19.

Sementara itu kasus probable sendiri merupakan kasus suspek dengan ISPA berat atau ARDS (sindrom pernafasan akut) yang meninggal dengan gambaran klinis yang meyakinkan covid-19. Tetapi dalam hal ini masih belum ada hasil pemeriksaan dari laboratorium RT-PCR.

Add a Comment