Tahun Depan, Tunjangan Kinerja TNI Naik 80 Persen

Tunjangan Kinerja TNI Naik

PrimaBerita – Tunjangan kinerja TNI naik 80 persen pada 2021 mendatang, seiring kenaikan pagu anggaran Kementerian Pertahanan dari semula Rp117,9 triliun pada 2020 menjadi Rp136,99 triliun pada tahun depan.

“Pagu anggaran tersebut telah memperhitungkan antara lain alokasi untuk belanja pegawai. Karena ada rencana kenaikan tunjangan kinerja sebesar 80 persen sesuai janji Presiden RI (Joko Widodo). Saat pidato di acara HUT TNI ke-74,” tulis pemerintah dalam Buku III Himpunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA/KL) Tahun Anggaran 2021, dikutip Jumat (21/8).

Dalam dokumen itu menyebutkan bahwa Kemenhan akan memprioritaskan anggaran untuk mendukung stimulus pemulihan ekonomi, membiayai multiyears contractcarry over kegiatan 2020, prioritas KL dan prioritas nasional, biaya operasional, serta dukungan operasional pertahanan.

Tunjangan Kinerja TNI Naik juga untuk pemenuhan pemeliharaan dan perawatan alutista dengan kesiapan sampai 70 persen dan kebutuhan bahan bakar minyak dan pelumas (BMP) sebesar Rp6,11 triliun.

Lalu, untuk penyelesasian pekerjaan yang telah tertunda pada 2020. Dan mengalokasikan pada anggaran 2021 sebesar Rp11,13 triliun. Anggaran kesehatan rumah sakit militer Rp2,94 triliun, serta rencana pembaruan peralatan kesehatan melalui pinjaman luar negeri sebesar Rp1,07 triliun.

Kemudian, Kemenhan juga akan melanjutkan kegiatan prioritas dan strategis yaitu program Minimum Essential Force (MEF). Beberapa program tersebut, antara lain dukungan pengadaan alutsista sebesar Rp9,3 triliun, modernisasi. Dan hewan alutsista TNI AD sebesar Rp2,65 triliun, TNI AL Rp3,75 triliun, dan TNI AU Rp1,19 triliun.

Pembangunan jalan inspeksi pengamanan perbatasan (JIPP) sepanjang 375 km sebesar Rp321 miliar. Dan peningkatan kesejahteraan prajurit dengan pembangunan rumah kedinasan sebesar Rp964,5 miliar.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan pemerintah sengaja menaikkan anggaran Kemenhan untuk pembelian alutista dan perawatannya. Menurutnya, ini menjadi prioritas pada Kemenhan.

“Kalau kami melihat kebutuhan anggaran Kemenhan, untuk alutsista dan maintenance (perawatan). Itu, menjadi prioritas Kemenhan, jadi kami tidak melihat deviasi yang besar tapi lebih kepada kemampuan mereka untuk eksekusi,” pungkas Sri Mulyani.

Add a Comment