Ini yang Terjadi pada Tubuh Saat Stroke Menyerang

PrimaBerita – Tubuh akan memberikan tanda-tanda jika organ dalamnya sedang bermasalah. Begitu pula jika stroke menyerang maka tubuh akan menunjukkan tanda-tanda.

Stroke sendiri terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu akibat adanya penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah.

Pada kondisi ini, otak tidak mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi yang cukup, sehingga sel-sel pada sebagian area otak mati.

Akibatnya, bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak yang rusak tidak berfungsi optimal. Lantas, dampak apa saja yang terjadi pada tubuh saat serangan stroke terjadi?

5 dampak buruk yang terjadi pada tubuh saat stroke menyerang

1. Makanan dan minuman masuk ke saluran napas

Kerusakan sistem pernapasan terjadi ketika stroke menyerang bagian otak yang mengontrol proses menelan makanan. Kondisi ini disebut disfagia alias gangguan menelan.

Makanan dan cairan dapat masuk ke saluran napas dan menetap pada paru-paru, sehingga meningkatkan risiko terjadinya pneumonia aspirasi.

Stroke yang menyerang batang otak juga menyebabkan masalah pernapasan, bahkan pada kasus yang lebih parah seperti koma dan kematian. Alasannya karena batang otak memiliki berperan penting dalam proses bernapas, detak jantung, dan suhu tubuh.

2. Sistem saraf rusak

Ketika serangan stroke terjadi, otak rusak dan tidak menerima pesan dengan benar hingga akhirnya menimbulkan dampak buruk bagi tubuh. Berikut ;

  • Sulit mengenali rangsangan suhu dingin atau hangat.
  • Gangguan penglihatan.
  • Kelemahan dan kelumpuhan anggota gerak.
  • Perubahan pola pikir dan perilaku.
  • Suli fokus dan gangguan memori.
  • Sulit berbicara dan memahami bahasa.
  • Risiko kejang meningkat.
  • Mulut mencong dan bicara tidak jelas (pelo)

3. Otot tidak bisa digunakan

Stroke dapat menyerang salah satu atau kedua sisi otak. Kelumpuhan dan kelemahan otot terjadi ketika pesan tidak berjalan dengan baik dari otak ke otot-otot tubuh. Akibatnya, otot yang lemah sulit menopang tubuh, bahkan cenderung menambah masalah gerkaan dan keseimbangan.

4. Gangguan pencernaan dan saluran kencing

Gangguan sistem pencernaan muncul sebagai efek samping pengobatan stroke yang yang sedang berlangsung. Salah satunya sembelit, yang terjadi akibat mengonsumsi obat penghilang rasa sakit, tidak minum cukup cairan, dan jarang berolahraga.

Gangguan sistem pencernaan juga dapat terjadi ketika stroke menyerang bagian otak yang berperan dalam mengontrol usus. Pada kondisi ini, seseorang berisiko tinggi mengalami inkontinensia alias hilangnya kendali atas fungsi usus, menyebabkan urine atau feses keluar tiba-tiba.

5. Menurunkan gairah seks

Stroke tidak berpengaruh secara langsung terhadap cara kerja sistem reproduksi. Namun, stroke mampu menurunkan hasrat untuk melakukan aktivitas seksual dan mengubah citra diri seseorang. Hal ini biasanya disebabkan karena kelumpuhan akibat stroke.

Add a Comment