Ahli Menduga Vaksin Covid-19 Kurang Efektif Bagi Pengidap Obesitas

Ahli Menduga Vaksin Covid-19 Kurang Efektif Bagi Pengidap Obesitas

PrimaBerita – Penelitian dari University North Carolina menyebutkan hampir 50% pengidap obesitas meninggal dunia akibat terpapar virus corona dan kemudian ahli menduga bahwa hal tersebut membuat vaksin covid-19 kurang efektif dalam melawan penyakit tersebut.

Terkait vaksin covid-19 yang kurang efektif bagi penderita obesitas. Hasil riset mengingatkan resiko bagi penderita obesitas adalah lebih besar dari perkiraan sebelumnya yang telah menggunakan data global berdasarkan studi komprehensif.

Melansir dari The Guardian (27/08/2020), penderita obesitas dengan BMI (Body Mass Index) lebih dari 30 mempunyai resiko lebih besar terpapar virus corona dalam segala hal. Resiko ini bahkan meningkat 113% yang berakhir ke rumah sakit.

Dari jumlah tersebut, pengidap obesitas yang mendapat perawatan pada ruang perawatan intensif yakni sebesar 74%. Bahkan memiliki resiko kematian lebih tinggi sebesar 48%.

“Itu angka menakutkan yang cukup tinggi. Jauh lebih tinggi dari yang pernah saya duga,” ungkap peneliti UNC, Barry Popkin.

Studi yang telah terbit dalam jurnal Obesity Reviews ini juga merupakan meta analisis. Yang menyatukan data dari beberapa studi dari seluruh dunia. Termasuk negara Prancis, Inggris, Italia, Amerika Serikat, dan juga China. Sementara obesitas sendiri merupakan masalah global yang mana diketahui belum ada negara berhasil mengatasinya.

Dan obesitas telah memiliki keterkaitan dengan banyak faktor resiko yang mendasari corona virus atau covid-19. Termasuk pula penyakit jantung, hipertensi, penyakit ginjal, serta hati kronis.

Dalam penelitian tersebut perubahan metabolisme oleh obesitas seperti resistensi insulin dan peradangan dapat mempersulit orang yang mengidap obesitas untuk melawan sejumlah infeksi.

Selain itu selama masa infeksi, glukosa serum yang tidak terkontrol juga mampu merusak fungsi sel kekebalan.

“Semua faktor ini dapat mempengaruhi metabolisme sel kekebalan, yang menentukan bagaimana tubuh merespons patogen seperti virus corona SARS-CoV-2,” ujar salah seorang rekan penulis, Melinda.

Maka untuk mengatasinya Popkin berharap supaya pemerintah bisa mengatasi kontributor makanan yang mendasari obesitas. Lalu menerapkan kebijakan kesehatan masyarakat yang terbukti mampu mengurangi obesitas pada tingkat populasi.

Add a Comment