Negara Kaya Berlomba-lomba Borong Vaksin Virus Corona, Jadi Bagaimana Nasib Dunia?

Vaksin Virus Corona

PrimaBerita – Puluhan negara kaya dilaporkan telah melakukan perjanjian dengan perusahaan farmasi demi memperoleh vaksin virus corona sesegara mungkin. Hal ini dikarenakan perkembangan vaksin covid-19 yang kian menunjukkan kemajuannya.

Namun perihal ini nampaknya justru beresiko. Sebab para ahli dikhawatirkan akan membuat ketimpangan dalam hal pendistribusian vaksin di dunia. Bisa jadi negara miskin mungkin harus bersabar menunggu gilirannya untuk memperoleh vaksin.

“Ada resiko negara-negara melakukan apa yang sudah kita takutkan sejak lama. Semuanya berjuang demi diri sendiri,” ujar mantan kepala agensi USAIDS dalam pemberitaan Reuters (30/07/2020).

Lihat Juga: Kalangan Dokter Mengeluh Tak Dapat Pujian Masyarakat dalam Menangani Covid-19

Sebut saja negara Amerika. Negara ini diketahui sudah memborong suplai 100 juta kandidat vaksin covid-19 dari perusahaan farmasi terkenal, BioNTech dan Pfizer. Sementara Uni Eropa dan Inggris Raya juga diketahui sudah mengamankan stok kandidat vaksin corona dari beberapa perusahaan seperti Moderna, GlaxoSmithKline, AstraZeneca, serta Sanofi.

Sehingga disebutlah tren nasionalisme menjadi berbahaya terkait pengadaan vaksin. Hal ini disampaikan oleh organisasi kemanusiaan internasional, MSF (Medecins Sans Frontieres). Mereka berkomentar dengan alasan kalau pandemi covid-19 tidak bisa diberhentikan dan dilakukan hanya dengan sendiri-sendiri.

Pasalnya selama masih ditemukannya wilayah yang belum bebas dari kasus covid-19, maka kegiatan seperti wisatawan maupun perdagangan secara global tidak mampu kembali normal.

Kendati demikian, skenario negara berebut vaksin juga pernah terjadi saat penyakit flu burung H1N1 mewabah di dunia. Namun pada masa itu penyakit flu burung sifatnya lebih jinak dan bisa dikendalikan sampai reda. Kemudian dunia juga tidak terlalu mengalami dampak buruk dari ketidakseimbangan pendistribusian vaksin.

Jadi pakar berpendapat dan khawatir bila terjadi ketimpangan pendistribusian vaksin virus corona hanya akan memperpanjang pandemi serta dapat mengalami kerugian karenanya.

Add a Comment