Kalangan Dokter Mengeluh Tak Dapat Pujian Masyarakat dalam Menangani Covid-19

Kalangan Dokter Mengeluh Tak Dapat Pujian Masyarakat

PrimaBerita – Sejumlah kalangan dokter yang tergabung dalam IDI mengeluh bukannya dapat pujian dari masyarakat tetapi malah kerap dituduh yang bukan-bukan saat menangani pasien covid-19. Tuduhan miring tersebut lantas membuat para dokter sedih.

“Dokter, ya ada yang jadi ngenas. Karena sekarang kok jadi seolah dicurigai. Kami hanya bekerja sesuai kode etik kami. Kalau dicaci maki, bagaimana perasaan kami. Padahal mereka sudah mempertaruhkan nyawa dan ada resiko untuk keluarganya,” ujar dr Ade, ketua IDI cabang Deliderdang (26/07/2020).

Ade juga berharap supaya masyarakat tidak usah menduga-duga sesuatu atau mencaci dokter hanya karena alasan ingin menguburkan jenazah yang terpapar covid-19. Menurut alumi fakultas kedokteran UISU ini bila ada RS pada daerah tertentu yang mungkin mau menyalahgunakan kewenangan, maka bukan semua pula dokter dapat disalahkan.

“Seperti yang saya baca juga di RS Marta Friska, karena keluarga tidak menyaksikan diswab (keluarga komplain). Dan harus diketahui bahwa tidak ada kewajiban keluarga menyaksikan swab itu,” jelas dr Ade.

Selama ada surat keterangan bahwa setelah menjalani swab test hasilnya positif maka orang tersebut memang dinyatakan terpapar virus corona.

“Dokter terikat sama sumpah. Waktu swab memang tidak boleh dilihat orang banyak, di situ karena bisa menular. Kan jadi bahaya kalau positif,” terang dia.

Bahkan ironinya, ada yang mengatakan kalau wabah virus corona ini disengaja oleh dokter. Jadi menurut dr Ade kesannya seolah semakin banyak yang terpapar corona sehingga mendapatkan uang yang banyak. Sebab pemerintah dalam upaya penanganan kasus covid-19 bersedia menanggung biayanya.

“Kesannya seolah semakin banyak yang positif, semakin banyak dapat duit karena pemerintah bersedia menanggung biayanya. Janganlah menjudge rumah sakit yang enggak covidpun di covidkan supaya bisa diduitkan. Yang jadi tumbal sekarang ini kan tenaga medis,” imbuh dr Ade Budi, ketua Ikatan Dokter Indonesia Deliserdang.

Kalangan dokter mengeluh hanya butuh dukungan dalam penanganan kasus covid-19. Sebab dokter sudah bertaruh nyawa menangani pasien covid-19 dan pantas dapat pujian dari masyarakat.

Add a Comment