Begini Taktik Investasi Emas Bagi Masyarakat Saat Harganya Rp 1 Juta

Taktik Investasi Emas

PrimaBerita – Taktik investasi emas memang perlu diketahui. Sebab sekarang ini harga logam mulia tersebut di pasar internasional tengah melambung. Bahkan telah menembus rekor baru yakni berada pada kisaran harga USD 1.945,77 per troy ons.

Harga emas yang meroket ini pun lantas turut menggerek harga emas di tanah air. Seperti yang diperjualbelikan oleh PT Antam Tbk. Harga beli yang semula berada dikisaran Rp 800 ribu kini pada selasa (28/07/2020) sudah tembus ke harga Rp 1,022 juta/gram.

Sementara untuk harga pembelian kembali atau buyback tercatat naik menjadi Rp 23 ribu/gram. Dari harga sebelumnya Rp 896 ribu menjadi Rp 919 ribu/gram. Oleh karena itu, apakah kini merupakan waktu yang tepat untuk berinvestasi emas?

Menurut salah seorang perencana keuangan dari Tatadana Consulting, kenaikan harga emas yang belakangan ini terjadi memang cukup menggiurkan bagi masyarakat untuk aktivitas investasi. Mengingat kekhawatiran terhadap gelombang kedua covid-19 yang memungkinkan bisa terjadi.

Melihat sentimen negatif inilah para investor pasar keuangan menjadi panik sehingga memindahkan dananya dari pasar saham ke bentuk investasi emas. Karena investasi emas dianggap lebih aman.

“Dengan ketakutan terhadap rekor-rekor jumlah kasus baru dan ekonomi yang tidak kunjung pulih, pasar goyang, saham naik turun, dolar AS naik. Rupiah dari Rp 13 ribu sekarang Rp 14 ribu lagi. Investor lari ke emas dan harganya naik,” pungkas Tejasari Assad, perencana keuangan dari Tatadana Consulting.

Jangan Terburu-buru

Akan tetapi menurut Teja, sebaiknya masyarakat tak usah terburu-buru ingin mencicipi keuntungan dari investasi emas. Pasalnya ada beberapa taktik yang perlu diperhatikan sebelum memulai investasi emas.

Menurut dia, pembelian emas justru belum tepat dilakukan sekarang ini karena harga sudah terlampau tinggi. Ketika harga beli agak turun, masyarakat barulah cocok membeli emas.

“Kalau sekarang beli emas dengan harga tinggi, justru pas jual tidak bisa dengan harga yang sama. Jadi usahakan beli ketika harga beli lagi turun,” ucapnya.

Selain itu ia juga menyebutkan kalau calon pembeli perlu menjadikan emas sebagai instrumen jangka menengah saja. Jadi bukan jangka pendek.

“Karena dalam waktu dekat tidak akan untung, masih ada gap dari selisih harga beli dan jual. Perlu kesabaran, kalau baru beli bentar langsung jual, untungnya tipis. Bahkan lebih besar kemungkinan belum untung,” jelasnya lagi.

Kemudian hal yang perlu diperhatikan lainnya adalah menghitung modal tempat penyimpanan. Emas yang dibeli perlu disimpan pada tempat yang sangat rahasia dan aman.

Add a Comment