Soal Covid-19 WHO Mengirim Alarm Tanda Bahaya Bagi Dunia

tanda bahaya bagi dunia

PrimaBerita – Menyoroti virus corona yang masih mewabah dan perihal penerapan new normal, WHO mengirim alarm tanda bahaya bagi masyarakat dunia. Bagaimana tidak, seiring diterapkannya tatanan kehidupan baru (new normal), rantai penyebaran nyatanya masih tidak bisa dielakkan. Oleh karenanya virus tersebut disebut seperti pisau bermata dua.

Tak main-main, menurut organisasi kesehatan dunia, dunia kini berada pada fase baru yang berbahaya. Oleh karenanya WHO mengirim sinyal tanda bahaya bagi dunia. Lebih dari 150 ribu kasus infeksi baru yang telah dilaporkan pada kamis lalu (18/06).

Angka tersebut dicatat sebagai angka tertinggi dalam satu harinya.
Tedros Adhanom ketika melakukan konferensi pers di Jenewa pun membenarkan hal tersebut.

Baca Lainnya: Gantikan Mayjen TNI Sabrar, Mayjen TNI Irwansyah Jadi Pangdam I/BB

“Hampir separuh dari kasus-kasus yang dilaporkan berasal dari Amerika,”

“Dengan angka yang tinggi yang juga dilaporkan dari Asia Selatan dan Timur Tengah,” pungkasnya (19/06).

Tak menampik pula bahwa organisasi kesehatan dunia atau WHO juga masih gencar mengingatkan tentang virus corona yang mematikan. Dengan demikian, Tedros menekankan kepada warga di seluruh dunia agar tetap berada di rumahnya masing-masing.

“Banyak negara sangat bersemangat untuk kembali membuka masyarakat dan ekonomi mereka. Namun virus ini masih menyebar dengan cepat, masih mematikan dan kebanyakan orang masih sangat rentan,” jelas Tedros.

Kendati demikian, kasus covid-19 di Indonesia sendiri juga terbilang cukup berkontribusi banyak. Menurut informasi yang didapat tercatat sudah sebanyak 43 ribu lebih kasus positif virus corona yang terkonfirmasi.

Namun melalui data tersebut, jumlah yang meninggal dunia ada sebanyak 2.373 jiwa sedangkan yang sembuh juga dilaporkan ada 17.349 pasien.

Maka selain menjalankan sejumlah protokol kesehatan agar mengurangi penularannya, di samping itu ada obat dexamethasone diklaim sebagai salah satu obat second line meski nyatanya jumlah pasien virus corona masih juga menunjukkan peningkatannya.

Add a Comment