Bicara Soal Mafia Migas, Ahok: Itu Oknum Dalam

PrimaBerita – Bicara soal mafia migas, komisaris utama PT Pertamina Basuki Tjahja Purnama atau yang dikenal dengan Ahok mengatakan bahwa sebetulnya mafia migas berhubungan dengan orang dalam.
Ahok bicara sebetulnya mafia migas merupakan sebuah istilah yang menurutnya adalah orang dalam.
“Itu (mafia migas) kan cuma istilah, menurut saya itu oknum di dalam. Banyak sekali kontrak nggak dibuat jangka panjang. Padahal kan, sebagai konsumen besar bangsa Indonesia seharusnya kita bergaining gitu,” imbuh Ahok dalam acara bincang-bincang dengan Andy F. Noya.
Lihat Juga: BMKG Sebut Ada 20 Titik Panas Terpantau di Wilayah Sumatera Utara
Terkait impor migas tersebut, kontrak perjanjian dilaksanakan dengan kontrak yang pendek. Bukan kontrak dengan jangka panjang. Jadi menurutnya hal ini telah membebani neraca perdagangan. Harusnya Pertamina mampu menekan para importir untuk membuat kontrak jangka panjang dengan harga yang murah pula.
Ahok menilai selama ini PT Pertamina mengimpor migas dengan harga mahal kemudian menjual dengan harga yang terlalu murah. Sehingga prinsip ekonomi disebut tidak dapat berjalan.
“Saya bisa neken dong supplier pemasok saya bisa minta jangka panjang kontraknya dan harga lebih murah. Kita selama ini beli yang mahal jual murah. Nggak sesuai prinsip ekonomi, ini terbalik,” ujar Ahok alias BTP.
Ahok menambahkan bahwa saat ini dirinya sudah meminta direksi PT Pertamina untuk melakukan restrukturisasi perusahaan. Subholding kini telah dibentuk Pertamina dengan harapan agar semua orang dapat membeli saham Pertamina. Dan kemudian mengawasi kinerja perusahaan secara terbuka.
“Maka kita selesaikan restrukturisasi. Kita turunkan ke subholding kita harapkan rakyat, pegawai, Pertamina, bisa beli sahamnya kemudian kita pelototin,” katanya.
Namun soal mengawasi Pertamina, menurut Ahok bukanlah sesuatu hal yang mudah. Apalagi disebutnya perusahaan pelat merah ini mempunyai anak serta cucu usaha hingga jumlahnya mencapai ratusan.