Surabaya Bisa Jadi Wuhan Bila Masyarakatnya Tidak Disiplin

Surabaya Bisa Jadi Wuhan Bila Masyarakatnya Tidak Disiplin

PrimaBerita – Bila masyarakatnya tidak disiplin, kota Surabaya bisa jadi seperti kota Wuhan di China. Karena warganya kurang patuh terhadap protokol kesehatan. Hal ini disampaikan oleh dr Joni Wahyuhadi, ketua Rumpun Kreatif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur.

Diketahui saat ini mayoritas kasus virus corona ada di Surabaya, Jawa Timur. Bahkan dari total kasus 4.112 yang ada di wilayah Jawa Timur, Surabaya menyumbang sebanyak 2.216 kasus. Gresik dan Sidoarjo berkontribusi masing-masing 565 dan 153 total kasus.

“65 persen covid ada di Surabaya Raya. Ini tidak main-main, Surabaya bisa jadi Wuhan kalau warganya tidak disiplin,” ujar Joni, rabu.

Baca Juga: Gustu Menambah Syarat Orang Bepergian Saat Pandemi Virus Corona

Dikatakannya lagi, transmission rate persebaran penyakit virus corona (covid-19) telah mencapai 1,6. Dengan artian, bila ada sepuluh orang yang terpapar positif corona, maka dalam sepekan akan bertambah menjadi 16 pasien.

“Jadi kita mutlak untuk disiplin, disiplin memakai masker, disiplin physical distancing, disiplin cuci tangan, disiplin hidup sehat,” ungkap beliau.

Menurut pengakuan Joni, ia begitu prihatin karena banyaknya pasar di Surabaya yang tak menerapkan physical distancing. Masih banyak yang kurang mengkhawatirkan wabah virus corona.

“Terus terang saya menangis melihat pasar-pasar di Surabaya. Saya bandingkan dengan keadaan di rumah sakit,” ucap dia.

Oleh sebab itu dirinya pun meminta supaya warga di Surabaya patuh terhadap aturan PSBB yang dikeluarkan pemerintah. Adapun kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar di Surabaya ini sudah diperpanjang untuk yang ketiga kalinya. Jangka waktunya mulai dari 26 mei sampai dengan 08 juni 2020 mendatang.

Adapun perpanjangan kebijakan PSBB Surabaya Raya ini telah berdasar atas surat keputusan gubernur nomor 188.258/KPTS/013/2020.

Add a Comment