Salat Berjemaah di Masjid Akan Diizinkan Kembali di Iran

Salat Berjemaah diizinkan di Masjid Iran

PrimaBerita – Salat berjemaah di Iran akan diizinkan kembali di laksanakan di Masjid.  Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Iran, Hassan Rouhani.  Presiden Iran itu mengumumkan salat berjemaah di masjid akan segera diizinkan kembali meski angka penderita positif virus corona kembali naik.

Kementerian kesehatan Iran pada Sabtu melaporkan terdapat 57 kematian baru virus corona baru. Sehingga jumlah total warga yang meninggal menjadi 7.734 orang. Data resmi pemerintah memperlihatkan ada akselerasi penambahan kasus warga positif corona baru sejak awal Mei.

Kementerian kesehatan juga mengumumkan jumlah kasus positif corona mencapai 2.282 sehingga total mencapai 148.950 orang. Pemerintah Iran mengumumkan bahwa pada Jumat (29/6) jumlah kasus positif baru corona dalam kurun waktu 24 jam, sebanyak 2.819, mencapai angka tertinggi dalam dua bulan terakhir.

Dikutip dari AFP, Presiden Rouhani menyampaikan salat berjamaah di Masjid itu dalam sebuah pidato televisi. “Telah diputuskan untuk membuka kembali masjid di seluruh negara ini. Memberi kesempatan pada umat untuk melakukan salat harian dengan menghormati peraturan (higienis) yang diwajibkan,” ujar Presiden Rouhani, Sabtu (30/5).

Iran, negara di Timur Tengah yang paling parah dilanda pandemi corona, mulai melonggarkan pembatasan interaksi manusia pada April, mengklasifikasi wilayah sebagai daerah putih, oranye dan merah yang berarti berisiko rendah, menengah dan tinggi akan penyebaran corona.

Presiden Rouhani mengatakan bahwa pembukaan masjid untuk salat harian “tidak hanya di zona putih,” tetapi dia tidak merinci terkait waktu aturan ini mulai berlaku. Sebelumnya, secara bertahap pemrintah menutup masjid di seluruh wilayah sejak ditemukan pasien pertama corona pada Februari lalu.

Masjid yang berada di dalam kategori putih diizinkan buka kembali pada bulan Ramadan lalu, tetapi tidak diperbolehkan melakukan salat berjamaah. Sementara salat Id secara berjamaah diizinkan di sejumlah wilayah Iran.

Presiden Rouhani juga mengatakan bahwa aturan pusat perbelanjaan harus tutup jam 18.00 akan dicabut, meski tidak menjelaskan waktu keputusan ini mulai berlaku.

Add a Comment