Relawan Donor Darah Berkurang, Stok di PMI DKI Jakarta Menipis

stok darah di PMI menipis

PrimaBerita – Stok darah di PMI atau Palang Merah Indonesia DKI Jakarta telah menipis akibat adanya serangan wabah virus corona/covid-19.

Kepala unit transfusi darah PMI DKI mengatakan setiap bulan puasa PMI kerap kekurangan stok.

“Setiap bulan puasa kita memang selalu kekurangan stok darah. Karena memang masyarakatnya takut donor karena takut batal, kemudian ditambah lagi adanya COVID-19. Jadi stok darah kita saat ini berkurang sampai 60 persen,” imbuh Salimar Salim, kepala unit transfusi darah PMI DKI, jumat (01/05/2020).

Hingga kini dalam setiap harinya, kebutuhan kantong darah di rumah sakit Jakarta sudah mencapai 700 kantong darah.

Oleh sebab perlunya physical distancing, jumlah tersebut dirasa telah sulit untuk dicapai ditengah kondisi pandemi covid-19 (virus corona).

Dikarenakan juga mobil unit donor darah berkurang untuk melaksanakan mobilisasi di masyarakat demi menerapkan protokol kesehatan.

Biasanya sistem jemput bola menggunakan mobil unit dapat memenuhi kebutuhan 700 hingga 800 kantong.

“Sekarang cuma satu permintaan saja. Misalnya, hari ini tiga empat, ya Cuma tiga mobil unit yang jalan,” kata Salimar.

Baca Lainnya: Pasien Virus Corona di Indonesia Lebih Banyak Pria?

Selain itu yang membuat stok darah di PMI DKI Jakarta kian menipis dipengaruhi juga oleh para relawan yang datang langsung ke kantor PMI telah berkurang.

Menurutnya para relawan yang menyambangi kantor PMI secara langsung juga disebut berkurang selama masa pandemi dan bulan ramadhan.

Sehingga pihaknya menyiasati kekurangan stok darah tersebut dengan bekerjasama pada TNI dan Polri.

Selain itu juga melakukan kerjasama terhadap himpunan pengusaha yang memungkinkan untuk melakukan aksi donor darah.

“Misalnya, hari ini di Jakarta Barat kita kerja sama dengan perhimpunan pengusaha yang mengerahkan karyawannya yang masuk hari ini untuk donor,” tutup Salimar.

Add a Comment