Pertumbuhan Awan Cumulonimbus: Terdapat Bibit Puting Beliung Tumbuh Disepanjang Jawa, Berbahaya?

pertumbuhan awan cumulonimbus

PrimaBerita – BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) memaparkan tentang pertumbuhan awan cumulonimbus. Terkait apakah kondisi ini berbahaya atau bukan, BMKG yang mengamati dari citra satelit disepanjang pulau Jawa menyebut kondisi ini merupakan fenomena cuaca yang biasa terjadi dimusim hujan dan juga dimusim peralihan.

“Kondisi ini terjadi akibat interaksi antara kondisi atmosfer yang labil. Ketersediaan uap air di laut Jawa sebagai energi pembentuk awan cumulonimbus, serta topografi di pulau Jawa yang kompleks,” imbuh Herizal, deputi bidang meteorologi BMKG melalui keterangan tertulis.

Herizal menuturkan bahwa topografi tersebut berupa pantai yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia pada bagian selatan pulau Jawa. Dimana kemudian akan berhadapan dengan gugusan pegunungan memanjang disepanjang Jawa.

Baca Juga: Nyata! Suami Sedang Hamil, Pasangan Transgender Jadi Sorotan

Hal inilah yang menyebabkan uap air menjadi terdorong ke atmosfer yang lebih tinggi. Sehingga dengan bantuan topografi yang kompleks akhirnya terdapat gugusan awan cumulonimbus.

Menurut lansiran Antara, pada saat ini suhu muka laut sedang dalam kondisi hangat pada bagian perairan selatan pulau Jawa.

“Pada saat ini suhu muka laut diperairan sebelah selatan Jawa juga sedang dalam kondisi hangat. Lebih dari 29 derajat celcius dengan anomali di atas normalnya lebih dari satu derajat celcius,” ucapnya.

Maka asal pertumbuhan gugusan awan cumulonimbus yang terjadi disepanjang Jawa inilah yang akan menambah kekuatan proses pembentukan thunderstorm (hujan badai).

Cumulus (bahasa Latin) berarti terakumulasi sedangkan nimbus yang mengandung arti hujan. Oleh karean itu kedua kata inilah yang telah membentuk kata cumulonimbus atau kumulonimbus (Cb). Awan hujannya biasanya lebat. Akan tetapi dapat menjadi virga yaitu hujan yang sedikit tapi menguap sebelum menyentuh daratan.

Add a Comment