Pasien Virus Corona di Indonesia Lebih Banyak Pria?

pasien virus corona lebih banyak pria

PrimaBerita – Angka pasien kasus covid-19 (virus corona) di Indonesia hingga kini telah menyentuh angka 10.551 kasus positif dan disebut lebih banyak pria.

Achmad Yurianto, jubir pemerintah terkait Penanganan Covid-19, menuturkan proporsi pasien virus corona saat ini di Indonesia memang lebih banyak adalah kaum pria.

Proporsi tersebut yakni sebesar 58%. Sedangkan penyakit penyertanya masih didominan dengan penyakit hipertensi.

“Kalau kita melihat data ini maka proporsi laki-laki 58 persen, wanita 42 persen. Artinya memang lebih banyak yang laki-laki yang menderita covid-19 ini,” tutur Achmad Yurianto pada konferensi pers di gedung BNPB (01/05/2020).

Achmad juga menyampaikan bahwa jumlah yang meninggal dari pasien positif sudah mencapai 800 jiwa.

“Jika dilihat angka proporsi meninggal maka 66 persen adalah laki-laki dan 34 persen adalah perempuan,” kata pria yang akrab disapa Yuri ini.

Kendati menilik angka yang meninggal dunia akibat covid-19, hingga kini kasus yang sembuh telah tercatat mengalami peningkatan.

“Per hari ini 69 pasien terkonfirmasi sembuh. Sehingga total keseluruhan pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 1.591 orang,” tutur juru bicara pemerintah untuk Penanganan Covid-19.

Ada pun terkait kondisi penyakit penyerta yang ditemui pada pasien positif corona didominasi oleh beberapa penyakit di bawah ini.

  • Penyakit ginjal (5,9%)
  • Paru obstruktif kronis (18,6%)
  • Penyakit jantung (21,5%)
  • Diabetes (36%)
  • Penyakit hipertensi (53,8%)

Sementara itu di sisi lain, Yuri juga tak henti-hentinya mengingatkan supaya masyarakat agar selalu menerapkan pola hidup yang sehat.

“Tingkatkan imunitas diri kita dengan sabar, tenang, tidak panik, istirahat cukup dan teratur. Oleh karena itu perlu untuk kita pahami betul bahwa untuk menjadi sehat, untuk menjadi tidak sakit, itu adalah upaya kita sekalian,” pungkasnya.

Ia juga menerangkan bahwa keberhasilan dalam membendung covid-19/virus corona akan sangat mempengaruhi beban perawatan di rumah sakit.

“Semakin sedikit pasien yang dirawat akan semakin ringan beban kita. Artinya kalau kita tidak berhasil mengendalikan penularan ini maka angka sakit akan meningkatkan. Dan beban layanan rumah sakit akan semakin berat,” pungkas beliau.

Add a Comment