Jual Bansos di Media Sosial, Remaja Dihujat Ada Kisah Haru Dibaliknya

Jual Bansos di Media Sosial

PrimaBerita – Nama Novi Rahmadani mendadak viral karena aksinya jual bansos di media sosial facebook. Namun bentuk bantuan sosial yang diterimanya itu bukanlah bansos dari pemerintah. Melainkan bansos sembako dari bos tempat ia bekerja dan sumbangan warga sekitar komplek yang mengenal ibunya.

Novi Rahmadani, sehari-hari bekerja menjadi seorang asisten rumah tangga dibilangan Rawa Buntu, Serpong, Tangerang Selatan. Sementara ibunya tinggal di Semarang, Jawa Tengah. Ayahnya diketahui sudah tidak tinggal bersama mereka. Ayah Novi meninggalkan Novi dan ibunya tapa kejelasan sejak usianya masih 4 tahun.

Akhirnya sejak kelas 2 SMP ia sudah putus sekolah dan memutuskan sebagai tulang punggung keluarga, untuk membiayai ibunya yang sedang sakit. Karena pada saat itu ibunya mulai sakit.

“Sekolah dari kelas 2 SMP berhenti karena orangtua, ibu, sudah sakit-sakitan,” tutur Novi, jumat, 29 mei 2020.

Dari penuturannya ia bekerja selama 6 hari dari pagi hingga petang per minggu sebagai asisten rumah tangga. Gaji bulanannya yang hanya Rp 1,4 juta terpaksa harus ia bagi kepada ibunya di kampung, sementara biaya sewa tempat tinggalnya sudah Rp 600 ribu.

Sedangkan untuk makan sehari-hari, Novi Rahmadani biasanya masak sendiri dari sisa gajinya. Kadang-kadang diberi oleh bosnya.

“Kalau makan sih kadang dikasih sama bos, kadang beli sendiri kadang masak sendiri,” katanya.

Masuk Akun Gosip

Oleh karena kabar Novi yang tengah viral karena jual bansos di media sosial, sebuah akun media sosial gosip yang memiliki 8 juta pengikut pun ikut memosting tangkapan layar unggahan facebook Novi. Bahkan komentar diakun @lambe_turah tak sedikit netizen nyinyir yang merundung Novi lantaran aksinya.

Namun Novi menjelaskan bahwa bansos yang diterimanya bukan dari pemerintah karena ia sendiri memang tidak bisa menerima bantuan sosial pemerintah. Orangtua Novi nikah sirih serta tidak memiliki dokumen catatan kependudukan.

“Jadi karena saya sendirian, saya butuh uang buat transfer ibu saya ya sudah saya jual. Karena memang enggak habis juga saya makan sendiri. Daripada mubadzir dan saya butuh uang buat ibu saya,” terang Novi.

Novi berharap para netizen agar jangan salah paham dengan kondisi yang dialaminya. Bantuan sembako yang laku terjual seharga Rp 130.000,- itu dikirimnya untuk ibunya yang sakit di kampung.

Add a Comment