Dipaksa Bekerja Meski Terpapar Corona, Dokter di Rusia Terjun dari Jendela
PrimaBerita – Seorang dokter di Rusia dipaksa bekerja meski dirinya sedang terpapar virus corona.
Melansir dari Daily Mail, senin (04/05/2020) identitas dokter tersebut diketahui bernama Alexander Shulepov yang masih berusia 37 tahun.
Seorang dokter ambulance yang mengaku dipaksa bekerja meski terpapar corona di RS distrik Novousmanskaya.
Baca Juga: Daun Sungkai, Tanaman Obat Menjadi Topik Pembicaraan Bisa Menangkal Corona
Melalui sebuah video, Shulepov terlihat bersama dengan Alexander Kosyakin yang merupakan rekan sekerjanya memperingatkan soal kekurangan APD.
“Dokter ambulans Alexander Shulepov ada di sebelah saya, dia baru saja dikonfirmasi covid-19,” sebut Kosyakin dalam sebuah video.
Dalam video juga menyatakan bahwa dokter kepala memaksa mereka untuk tetap bekerja.
Akhirnya hal inilah yang membuat sang dokter ambulance terpaksa meluncurkan diri dari jendela rumah sakit.
Dikarenakan Shulepov melompat dari jendela rumah sakit tempat dimana ia bekerja, alhasil ia mengalami luka patah tulang tengkorak.
Akan tetapi sehari sebelum diperiksa oleh pihak kepolisian, mereka dituduh telah menyebarkan kabar palsu terkait kekurangan Alat Pelindung Diri.
Meski Shulepov mengalami luka patah tulang tengkorak lalu dilakukan perawatan, 3 hari kemudian ia mengklaim bahwa dirinya sudah mulai membaik.
“Aku masih pilek, tapi secara keseluruhan saya baik-baik saja,” tuturnya.
Shulepov juga mengklaim terbawa emosi terhadap rekaman video sebelumnya, karena dirinya terinfeksi covid-19.
Di sisi lain dengan kasus serupa seorang dokter juga melakukan terjun bebas dari lantai atas sebuah rumah sakit.
Dokter tersebut yaitu dr Natalya Lebedeva yang akhirnya tewas setelah menjatuhkan diri dari lantai 6 rumah sakit di Moscow.
Motifnya karena dr Natalya dinyatakan bersalah atas tuduhan persebaran covid-19 di kliniknya. Bahkan dirinya sendiri juga dinyatakan terpapar virus corona.
Selain itu dr Yelena Nepomnyashchaya menderita luka akibat melompat dari jendela RS Krasnoyarsk.
Ia melakukan hal demikian setelah mengeluh kepada rekan kerjanya tentang kekurangan APD bagi tenaga medis.