Harga Minyak Dunia Turun Secara Drastis, BBM Kapan?

PrimaBerita– Harga minyak dunia turun secara drastis. Seperti yang terjadi pada harga minyak mentah berjangka Amerika Serikat (AS) acuan West Texas Intermediate (WTI) yang anjlok lebih dari 100 persen hingga minus USD 37,63 per barel pada perdagangan Senin (20/4/2020) kemarin.
Harga Minyak dunia turun secara drastis merupakan momentum yang tepat bagi PT. Pertamina ( Persero ) untuk menurukan harga BBM. Hal tersebut di sampaikan oleh Pengamat Energi dari Universitas Gadjah Mada Fahmi Radhi. Di sisi lain, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga telah meminta untuk mengkalkulasi rencana penurunan harga BBM, baik subsidi maupun non-subsidi. Tapi, harga BBM hingga hari ini tak kunjung turun.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan harga BBM dalam negeri sendiri ditetapkan oleh Kementerian ESDM. Namun, Pertamina juga punya pertimbangan. Dia bilang, Pertamina juga mesti memprioritaskan untuk menyerap produksi dalam negeri. Begitu juga dengan produksi kilang. Nicke menjelaskan saat ini tak mungkin melawan harga BBM impor karena harganya lebih murah.
Dengan adanya penurunan harga BBM secara serentak akan dapat menaikan daya beli masyarakat yang sedang terpuruk akibat Covid-19. Namun menurut Nicke, dari sisi harga sebenarnya BBM Indonesia lebih murah jika dibandingkan negara kawasan regional.
Lalu, jika mengacu pada ketentuan perhitungan formula harga dasar penjualan BBM eceran jenis non-subsidi yang tertuang dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Kepmen ESDM) nomor 62 tahun 2020, penurunan itu seharusnya dilakukan di akhir April, atau awal Mei 2020 ini.
Dampak Negative dan Dampak Positive Saat Harga Minyak Dunia Turun Secara Drastis Di Indonesia
Penurunan harga minyak dunia hingga minus mempunyai dampak signifikan terhadap Indonesia. Dampak Negativenya terjadi penurunan pendapatan dari Ekspor minyak dan komiditas lainnya. Yang penetapan harganya dikaitkan dengan harga minyak, misalnya gas dan batu bara .Dampak Positevenya sebagai net impoter minyak, nilai impor crude oil dan BBM jadi lebih murah.