WHO : Merokok Salah Satu Solusi Pencegahan COVID-19, Cek Faktanya
PrimaBerita – Baru-baru iniberedar sebuah informasi yang mengklaim bahwa merokok salah satu solusi pencegahan virud coorna atau COVID-19.
Informasi tersebut diterbitkan oleh Rachmad Rofik pada hari Rabu (19/2/2020) melalui kanal Medium.com dengan judul artikel yaitu “WHO: Merokok, Salah Satu Solusi Pencegahan COVID-19“.
Dalam artikel tersebut, tertulis bahwa “Di Indonesia, selain 60% dari rokok yang kita hisap adalah pajak untuk negara, ternyata perokok tidak disukai COVID-19.”
Terdapat juga informasi yang seolah menyatakan, merokok adalah salah satu solusi dari World Health Organization (WHO) atau Badan Kesehatan Dunia untuk mengantisipasi COVID-19.
Berdasarkan cek fakta dan penelusuran Turnbackhoax.id pada Minggu (8/3), informasi tersebut dinyatakan tidak benar.
Ini karena WHO tak pernah menyebut bahwa aktivitas merokok dapat menyembuhkan penyakit. Yang disebabkan oleh infeksi SARS-CoV-2 atau virus corona baru.
Faktanya, memang benar bahwa artikel tersebut mengutip informasi yang dikeluarkan oleh WHO pada bagian Q&A. Namun, ternyata informasi tersebut telah dihapus dan diganti oleh WHO dengan informasi yang lebih valid.
Klarifikasi dari WHO adalah sebagai berikut:
“Tindakan tersebut TIDAK secara khusus direkomendasikan sebagai solusi 2019-nCov karena tidak efektif untuk melindungi diri sendiri dan bahkan bisa berbahaya bagi tubuh.
Dengan demikian, pernyataan tersebut telah mematahkan anggapan bahwa merokok dapat mencegah atau mengobati COVID-19. Justru merokok bisa berbahaya bagi tubuh.
Artikel orisinil yang ada di laman resmi WHO awalnya terbit pada tanggal 11 Februari 2020. Secara garis besar, artikel itu memuat informasi yang mengatakan bahwa langkah-langkah seperti mengonsumsi vitamin C, merokok, minum teh herbal, memakai masker berlapis-lapis untuk memaksimalkan perlindungan. Dan mengonsumsi antibiotik tidak direkomendasikan karena dianggap tidak efektif untuk melindungi diri dari bahaya virus corona.
Sampai saat ini, belum ada obat khusus yang disarankan untuk mencegah atau mengobati COVID-19. Sehingga informasi yang menyebut bahwa merokok dapat mengobati penyakit tersebut dinyatakan tidak benar.