Dampaknya Kalau Indonesia Menerapkan Lockdown, Ngeri Juga!

Jika Indonesia menerapkan lockdown

PrimaBerita – Sejumlah negara sudah menerapkan lockdown demi antisipasi persebaran virus corona, tapi apakah di Indonesia juga perlu untuk menerapkan lockdown?

Berbagai upaya yang dilakukan pemerintah hingga saat ini sudah beragam, termasuklah himbauan kepada masyarakat agar meminimalisir interaksi di luar rumah.

“Saatnya kita kerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah di rumah, inilah saatnya bekerja bersama-sama saling tolong menolong dan bersatu padu, gotong royong,” kata orang nomor 1 di Indonesia, Minggu (15/03/2020).

Seperti yang kita ketahui penambahan terhadap pasien covid-19 setiap hari semakin bertambah. Diketahui hingga selasa kemarin (17/03/2020) totalnya sudah berjumlah 172 kasus pasien positif corona.

“Total ada 172 kasus, kasus meninggal tetap 5 orang,” ujar Achmad Yurianto dalam konferensi pers di kantor BNPB, selasa sore.

Achmad Yurianto juga memprediksi masih akan ada penambahan hingga ke dapan.

Mengingat kasus ini yang kian menggemparkan negeri, sebenarnya lockdown belum diberlakukan secara pasti di Indonesia. Tapi jika memang mengharuskan melakukan lockdown, pemerintah harus benar-benar matang untuk memperhatikan seluruh aspek yang berdampak.

Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, mengatakan untuk melakukan karantina wilayah tidak cukup hanya mengacu pada UU saja. Wilayah akan berimbas pada aspek ekonomi hingga keamanan.

Hal senada juga disampaikan Piter Abdullah, direktur Riset Center of Economics, jika diberlakukan lockdown maka dampaknya akan jauh lebih besar dibanding negara lain. Hal ini mengingat karena Indonesia mempunyai jumlah tenaga kerja yang lebih banyak disektor informal.

“Lockdown itu untuk Indonesia dampak negatifnya jauh lebih besar dari negara lain karena banyak yang disektor informal. Pedagang bakso nggak bisa jualan bakso. Berapa ribu masyarakat kita yang jualan bakso, yang jualan ketoprak, yang jualan pecel, yang jualan siomay, yang buka warung. Mereka akan kehilangan income. Berapa lama mereka bisa bertahan,” ujar Piter selasa kemarin.

Ditambahnya lagi, jika lockdown terjadi berarti pemerintah harus siap untuk memberikan BLT (Bantuan Langsung Tunai) kepada masyarakat tersebut.

Seorang pengamat ekonomi, David Samual mengatakan sebelum Indonesia menerapkan lockdown, pemerintah juga harus menyiapkan pasokan pangan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan prasarana yang memadai disejumlah rumah sakit.

baca lainnya : BNPB Perpanjang Masa Darurat Bencana Corona Hingga 29 Mei 2020

Add a Comment