Bukti Gaya Hidup Generasi Milenial Berubah Akibat Corona

Bukti Gaya Hidup Generasi Milenial Berubah Akibat Corona

Primaberita– Gaya hidup generasi milenial memiliki sifat yang cepat menerima perubahan, tak salah jika disebut sebagai generasi mudah kwatir. Biasanya, hidup generasi milenial suka berbelanja apa yang diinginkan dan sering melupakan apa yang dibutuhkan dalam jangka panjang.

Akibat adanya wabah virus corona yang terjadi di beberapa Negara dunia, ternyataa dapat mengubah kebiasaan belanja generasi milenial.

Hal tersebut bisa dilihat dari berbagai pemberitaan di media tentang reaksi masyarakat di dunia. Misalnya, ada masyarakat yang mulai membatasi kontak sosoialnya untuk tidak menggunakan angkutan umum, transpotasi online, dan menghindari ruang sosial, seperti pasar dan mall karea kwatir terinfeksi virus corona.

Baca juga: Kampanye Cuci Tangan Cegah Virus Corona Ramai di Media Sosial

Sekitar 54 % milenial mengatakan kalu virus corona atau COVID-19 agak mempengaruhi keputusan apakah mereka tetap berbelanja suatu barang atau tidak.

First Insight telah mensurvei 500 orang pada 28 Februari.  Hal ini berbeda jauh ketimbang dengan baby boomer (33%), Gen X (42%), dan Gen Z (49%).

CEO First Insight Greg Petro mengatakan bahwa secara umum, semua orang kwatir tentang hal itu. Bahkan semua orang percaya akan ada dampak finansial.

baca juga: Melihat Cara Vietnam Berhasil Mengusir Virus Corona

“Tapi perilaku milenial berubah lebih dramatis daripada generasi lain. Anggota generasi ini adalah anak-anak terjadi ketika usia 9-11. Dan banyak dari mereka berusaha mendapatkan pekerjaan pada 2008, di tengah-tengah Resesi Hebat,” katanya.

Baca juga: Pangeran Uni Emirat Arab Dikabarkan Positif Virus Corona

Kondisi saat ini, berdasarkan data arcgis by John Hopkins ada sekitar 98.372 kasus corona di seluruh dunia. Kemduian 3.383 orang tewas, sedangkan sebanyak 55.418 sembuh dari terjangkitnya virus corona.

Negara yang terinfeksi berjumlah 89 negara. Negara china merupakan Negara dengan kasus palin banyak, yaitu 80.552 orang. Sementara di luar cina, seperti korea selatan berjumlah 6.284 orang, italia 3.858 orang, dan iran 3.513 orang.

Add a Comment