Begini Cara Anies Menghindari Polemik Manipulasi Surat TACB

PrimaBerita – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memberikan surat ke Mensesneg Pratikno soal tindak lanjut penyelenggaraan Formula E di Monas memantik polemik. Surat itu dipersoalkan lantaran diduga ada manipulasi surat izin Tim Ahli Cagar Budaya atau TACB.

Berdasarkan surat nomor 61/-1.857.23 tersebut ditandatangani oleh Anies pada 11 Februari 2020. Dalam surat itu, Anies mengatakan telah mendapat rekomendasi dari Tim Ahli Cagar Budaya Provinsi DKI Jakarta.

Anies juga berjanji menaati aturan dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya.

Namun pihak TACB membantah telah mengeluarkan rekomendasi tersebut. Ketua TACB DKI Jakarta Mundardjito mengaku tak merekomendasikan pergelaran Formula E di kawasan Monas. Hal ini berbeda dengan surat dari Anies kepada Mensetneg Pratikno.

Imbas polemik tersebut, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi kemudian menyambangi kantor Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg). Prasetio mengadukan perihal dugaan manipulasi surat rekomendasi Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) DKI Jakarta soal Formula E di Monas.

Prasetio mengaku kecewa dengan manipulasi surat rekomendasi tersebut. Dia pun menilai Anies telah melakukan pembohongan publik.

Selain Prasetio, sorotan juga datang dari berbagai fraksi di DPRD Jakarta. Anies disebut telah kecolongan lagi.

Terkait polemik tersebut, Anies enggan berkomentar panjang. Anies menyerahkan kepada Dinas Kebudayaan DKI untuk menjelaskan klaim izin Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) DKI di surat yang dikirimkan ke Mensesneg.

Anies memilih berterima kasih kepada Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka yang diketuai Pratikno.

Begini Cara Anies Menghindari Polemik Manipulasi Surat TACB

Anies menyampaikan, hanya memiliki waktu singkat untuk pengerjaan pembangunan untuk Formula E pada 6 Juni 2020. Dia pun menegaskan tidak ada perubahan perencanaan.

Anies kembali ditanya mengenai polemik ini saat tanya jawab dengan wartawan di Medan Merdeka Selatan, Jakarta Selatan, Jakarta, Jumat (14/2). Namun Anies lagi-lagi tak mau berkomentar. Dia bahkan sempat meletakkan jari di depan bibir sebelum menjawab.

Sekretaris Provinsi (Sekda) DKI Jakarta Saefullah ikut membela Anies. Saefullah menegaskan tak ada manipulasi meski ada kesalahan surat.

Saefullah mengatakan Pemprov DKI akan mengirim surat revisi balasan atas persetujuan Komisi Pengarah atas izin Formula E di Monas. Dalam surat itu, Pemprov mengakui kekeliruan soal mendapatkan rekomendasi Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Provinsi DKI Jakarta. Sekda menyebut kesalahan penulisan adalah hal normal.

Dia kemudian membandingkan kerja TACB dengan TSP. Rekomendasi dan catatan Monas dijadikan tuan rumah ajang Formula E merupakan ranah kerja dari TSP.

Add a Comment