Mengenal Rudal Dongfeng 41 China yang Mampu Ratakan Satu Kota

PrimaBerita – Rudal Dongfeng 41 (DF-41) menjadi salah satu senjata andalan China untuk membuktikan kekuatan militernya. Rudal balistik antarbenua itu mampu menjangkau AS hanya dalam waktu 30 menit dengan kecepatan puncak hingga Mach (suara) 25 .

China menjadikan Negeri Paman Sam itu sebagai tolak ukur dari kemampuan rudal buatannya, seiring memburuknya hubungan ekonomi kedua negara. Jika dibandingkan dengan Minuteman III, rudal milik AS itu hanya mampu mencapai kecepatan puncak sebesar Mach 24.

Punya daya hancur mematikan yang mampu ratakan kota-kota besar di dunia

Menurut Dr Malcolm Davis, analis senior di bidang strategi dan kemampuan pertahanan di Australian Strategic Policy Institute (ASPI), pada 2017 silam ia mengatakan bahwa DF-41 merupakan rudal balistik antarbenua tercanggih yang membawa hulu ledak dengan daya hancur yang mematikan.

Jika AS saja bisa menjadi target dengan mudah, tak menutup kemungkinan kota-kota besar lain di dunia mengalami hal yang sama. “Rudal itu dapat membawa beberapa hulu ledak nuklir, masing-masing hingga 10 hulu ledak dengan hasil sekitar 150 kiloton (setara 150.000 ton TNT), atau satu hulu ledak dengan hasil hingga 3 megaton (jutaan ton TNT).

Jadi simbol kekuatan militer China di era perang modern yang sarat akan teknologi

Dalam belasan tahun terakhir, China telah mengalami lompatan kemajuan yang siginifikan di bidang pertahanan. Selain kecanggihan alutsista militernya, keberhasilan mereka membuat rudal balistik antarbenua juga menjadi simbol dari kekuatan China saat ini. Bisa dibilang, mereka tengah mempersiapkan diri untuk berjaga-jaga dari perang modern.

Tak hanya soal menghancurkan targetnya dengan maksimal, Rudal Dongfeng 41 China dianggap menakutkan karena memiliki teknologi MIRV (multiple independently targetable re-entry vehicles), yang mampu menghantarkan 10 hulu ledak untuk target yang berbeda di tempat terpisah. Jelas, kehebatan rudal China ini sangat merisaukan pemerintah AS.

Menantang China untuk berperang memang bukanlah menjadi pilihan yang terbaik. Selain kekuatan militernya yang begitu besar, mereka juga memiliki rudal antarbenua yang mampu meratakan satu kota sekali hantam. Bukan apa-apa, perang yang ditimbulkan akan lebih banyak mendatangkan kerugian dan penderitaan. Terutama bagi masyarakat sipil.

Add a Comment