8 Zat Aditif Yang Berbahaya bagi Kesehatan, Bisa Sebabkan Tumor Otak

PrimaBerita – Zat aditif jika dikonsumsi terus menerus atau berlebihan bisa menjadi sangat berbahaya bagi kesehatan. Aditif makanan atau bahan tambahan makanan adalah bahan yang ditambahkan dengan sengaja ke dalam makanan dalam jumlah kecil, dengan tujuan untuk memperbaiki penampakan, cita rasatekstur, dan memperpanjang daya simpan.

Selain itu dapat meningkatkan nilai gizi seperti protein, mineral dan vitamin. Penggunaan aditif makanan telah digunakan sejak zaman dahulu. Bahan aditif makanan ada dua, yaitu bahan aditif makanan alami dan buatan (sintetis).

Berikut Zat aditif yang berbahaya bagi Kesehatan jika sering dikonsumsi :

1. Pengawet

Berdasarkan penelitian, zat aditif atau bahan kimia yang ditambahkan agar makanan dapat bertahan lama (contohnya benzoat, monogliserida, digliserida, nitrat, nitrit, dan sulfit) diduga dapat menyebabkan gangguan kesehatan.

2. MSG (monosodium

Meski masih perlu diteliti lebih lanjut, menurut seorang konsultan nutrisi, MSG dapat merusak ujung saraf jika dikonsumsi secara berlebihan, sehingga meningkatkan sensasi nyeri.

Zat aditif yang membuat makanan terasa gurih ini juga dapat meningkatkan risiko kenaikan berat badan dan sindrom metabolik. Beberapa orang yang sensitif terhadap kandungan MSG dapat mengalami sakit kepala setelah mengonsumsi makanan yang banyak mengandung MSG.

Baca juga : 5 Manfaat Daun Seledri bagi Kesehatan, Menurunkan Tekanan Darah

3. Sirup jagung tinggi fruktosa

Sirup jagung tinggi fruktosa merupakan pemanis yang sering digunakan dalam produk makanan dan minuman kemasan, seperti air soda, kue dan permen.

Beberapa penelitian menunjukkan, zat aditif ini dapat menyebabkan sakit perut kronis dan gangguan pencernaan lainnya pada orang-orang yang memiliki intoleransi terhadap sirup jagung tinggi fruktosa.

4. Pemanis buatan

Pemanis buatan seperti aspartame dikaitkan dengan munculnya berbagai penyakit kronis, di antaranya fibromyalgia, migrain, tumor otak, gangguan saraf, kanker, dan kelahiran prematur.

5. Potassium bromate atau kalium bromat

Penggunaan zat aditif ini sebenarnya sudah dilarang sejak tahun 1993. Penggunaan potassium bromate pada makanan dilarang karena bisa menyebabkan kanker. Zat aditif ini merupakan salah satu zat karsinogenik.

6. Sodium nirite atau natrium nitrit

Zat aditif ini sering kali digunakan sebagai bahan pengawet hot dog dan bacon. Makanan yang mengandung natrium nitrit cenderung tinggi akan kandungan natrium dan lemak, sehingga disarankan untuk membatasinya.

Daging olahan yang mengandung nitrit dan zat aditif lainnya, diduga juga dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah. Penelitian bahkan menunjukkan bahwa natrium nitrit dapat menyebabkan kerusakan sel yang bisa mengakibatkan kanker.

7. Gula

Meski alami, gula juga tidak baik bagi kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan. Menurut seorang dokter, gula dapat memicu perubahan dalam tubuh yang membuat otot menjadi kejang. Selain itu, kelebihan gula juga bisa memicu obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.

Baca juga : Manfaat Buah bagi Kesehatan Tubuh, Konsumsi Buah Setiap Hari

8. Garam

Mengonsumsi banyak garam dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, gangguan ginjal, serta penyakit jantung dan pembuluh darah.

Yang juga perlu diwaspadai, suatu penelitian menunjukkan bahwa pengawet, pewarna makanan buatan, dan zat aditif lain, diduga memainkan peran dalam meningkatkan perilaku hiperaktif pada anak-anak.

Sebelum Anda membeli makanan, sangat dianjurkan untuk membaca komposisi bahannya terlebih dahulu, termasuk zat aditif yang digunakan. Sebaiknya batasi konsumsi makanan olahan yang banyak mengandung zat aditif, dan pilih makanan alami untuk sajian sehari-hari.

Add a Comment