Main Ponsel Tengah Malam Memengaruhi Kondisi Kesehatan Mental
PrimaBerita – Dilansir dari Nakita, sebuah penelitian mengatakan bermain media sosial ketika hendak tidur dapat meningkatkan kemungkinan memengaruhi kondisi kesehatan mental dan masalah suasana hati.
Penelitian ini dilakukan oleh para peneliti asal University of Glasgow.
Para peneliti itu mengklaim bahwa penggunaan ponsel di larut malam dapat memicu sejumlah masalah psikologi atau memengaruhi kondisi kesehatan mental . Masalah psikologis itu antara lain depresi, gangguan bipolar, dan neurotisisme. Klaim tersebut diperoleh setelah mempelajari 91.000 orang.
Penelitian yang diterbitkan oleh The Lancet Psychiatry, bertujuan untuk mencari hubungan gangguan jam tubuh dengan depresi dan ketidakbahagiaan.
Para peneliti itu berpendapat bahwa klaim tersebut adalah bukti bahwa kehidupan modern memberikan gangguan pada ritme alami seseorang.
Ritme yang dimaksud adalah dimana siang hari waktu untuk aktivitas dan waktu gelap untuk tidur.
Baca juga : Hilangkan Tumit Kasar dan Pecah-pecah dengan Bahan Dapur ini
Penulis dari University of Glasgow, Daniel Smith menganjurkan sebuah upaya untuk mencegah pola tidur buruk, salah satunya yakni dengan berhenti bermain ponsil di jam 10 malam.
Saya pikir ini adalah masalah kesehatan yang penting, karena begitu banyak dari kita hidup dengan ritme sirkadian yang terganggu (siklus 24 jam alami tubuh),” katanya.
“Tidak mungkin gaya hidup saat ini itu baik untuk kesehatan Anda. Begitu banyak orang tinggal di lingkungan kota yang penuh dengan cahaya 24/7,” tambahnya.
Dalam penelitian itu sendiri melibatkan peserta yang berusia 37 hingga 73 tahun. Mereka dipantau aktivitasnya dengan akselerometer pergelangan tangan. Akselerometer ini dikenakan selama tujuh hari,.
Para peneliti mengukur sejauh mana siklus alami tubuh mereka terganggu. Mereka juga melakukan pemeriksaan untuk mengukur kesejahteraan psikologis peserta dan menemukan bahwa kira-kira satu dari 25 orang tidak lebih aktif di siang hari daripada malam hari.
Diperoleh hasil jika 11% lebih peserta memiliki kemungkinan mengalami gangguan bipolar dan 6% lebih berjuang melawan depresi.
Baca juga : Kenali Tanda-tanda Tubuh Anda Kekurangan Asupan Air
Penelitian itu juga menunjukkan tingkat kebahagiaan yang lebih rendah dan tingkat kesepian yang lebih besar pada diri peserta.
Meskipun mungkin hasil penelitian ini tidak bisa disamakan dari seluruh peserta yang dipelajari, Daniel mengatakan bahwa bukan berarti hasilnya tidak signifikan.
“Ini penting karena ini adalah temuan yang sangat konsisten untuk kesehatan mental dan hasil kognitif yang negatif ini,