UAS Haramkan Bermain Catur, Ini Kata Menteri Agama

Primaberita – Ustaz Abdul Somad atau yang kerap disebut UAS haramkan bermain catur, sontak mendapat banyak perhatian dari publik. Ungkapan UAS tersebut disampaikan dua tahun silam dan diunggah di laman berbagi video Youtube dengan judul “Hukum Main Domino dan Catur-Ustaz Abdul Somad” .

“Maaf Pak Ustaz, boleh nggak main domino? Untuk mengisi waktu luang biasanya 17 Agustus,” kata Somad membacakan sebuah pertanyaan dalam video dari akun Teman Ngaji.

Baca juga : Tak Lagi Jadi Dosen, Ustaz Somad Diberhentikan Secara Terhormat

“Ini, rekaman ini bahaya,” ia kemudian berseloroh.

Lantas Somad melanjutkan dengan penjelasan bahwa Mahzhab Hanafi telah haramkan bermain domino, dadu dan catur. Karena kata dia, kedua benda itu dinilai bisa menyebabkan orang melalaikan salat dan menghilangkan waktu berhari-hari.

Menteri Agama Fachrul Razi enggan menanggapi pernyataan Ustaz Abdul Somad atau UAS yang menyebut bahwa permainan catur haram. Ia menilai pendapat pendakwah kelahiran Asahan, Sumatera Utara itu tak perlu dikomentari.

“Halah.. kalau begitu-begitu enggak usah ditanggapi lah kalau begitu. Malu, diketawain orang banyak,” kata Fachrul sambil berlalu saat ditemui di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Jumat (22/11).

“Karena orang bisa lihat dari referensi manapun,” ia menambahkan.

Menteri Agama Fachrul Razi pun mengatakan, pada zaman ini orang bisa dengan mudah mendapatkan alternatif pandangan mengenai suatu masalah. Sehingga, kata dia, pendapat pun tidak bisa dimonopoli oleh satu pihak.

Ia menganalogikan pertanyaan mengenai Somad yang mengharamkan catur itu dengan saat para dokter mendiagnosa pasien.

“Saya selalu bilang ya, sekarang orang tidak bisa mengklaim paling tahu, paling hebat. Karena dokter spesialis pun bisa dituntut pasien yang tidak tahu apa-apa,” kata Fachrul.

Baca juga : Kantongi Izin Reuni 212, GNPF Putihkan Jakarta Sesuai Pesan Rizieq

“Dia [pasien] bisa mengatakan: dok, Anda salah ngasih obat ke saya. Obat yang Anda kasih dampak negatifnya sangat banyak. [Dokter bisa balas] Loh saya dokter spesialis. [Pasien membalas] Lha saya baca dari ratusan dokter spesialis lain,” tutur dia lagi mengumpamakan.

Add a Comment