Terkait Anehnya Anggaran DKI, Anies Beri Tangkisan-Tangkisan Berikut

Primaberita – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghimbau masyarakat agar membantu mengoreksi kerja Pemprov DKI, khususnya terkait anehnya anggaran DKI dengan cara mengoreksi bukan meramaikan masalah itu.

Anehnya anggaran yang muncul itu di antaranya adalah biaya influencer Rp 5 miliar, jalur sepeda Rp 73 miliar, pengadaan lem aibon Rp 82,8 miliar, hingga anggaran ballpoint di Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jaktim sebesar Rp 124 miliar.

Berikut tangkisan-tangkisan Anies soal anehnya anggaran DKI :

1. Sistem Digital tapi Tidak Smart

Anies mengatakan sistem digital yang tidak smart menjadi penyebab adanya keanehan anggaran. Sistem warisan yang mengandalkan manusia itu, kata dia, mengakibatkan adanya masalah penganggaran selama bertahun-tahun.

Menurut Anies, sistem yang smart bisa mengoreksi kesalahan memasukkan data. Dengan demikian, kemungkinan munculnya anggaran yang aneh akan bisa dikurangi.

2. Tak Mungkin Membeli Lem Aibon Rp 82 M

Anies menegaskan tidak mungkin membeli lem Aibon seharga Rp 82,8 miliar seperti dalam rencana Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) DKI 2020. Anies sendiri mengaku menemukan beberapa kejanggalan lain dalam rencana anggaran itu.

3. Sudah Sisir Anggaran dan Koreksi Keanehan

Anies mengakui ada keanehan di beberapa usulan anggaran 2020 yang saat ini sedang dibahas. Anies mengaku sudah menyisir satu persatu dengan anak buah tapi tak mau mengumumkannya. Sebab, dia enggan membuat kehebohan.

Menurut Anies, dia memilih koreksi internal. Dia mengaku tidak mau mengumumkan dan menyoroti anak buahnya secara terbuka karena bikin heboh.

Baca juga : Kenali Gejala Dan Penyebab Penyakit Malaria, Bisa Berakibat Fatal

4. Tak Mau Cari Panggung Saat Temukan Keanehan

Anies sempat mengumpulkan jajarannya pada 23 Oktober 2019 lalu dan meminta mereka menyisir ulang proses penyusunan anggaran. Acara itu sendiri tertutup dari media. Videonya pun baru diunggah pada 29 Oktober 2019 kemarin.

Saat itu, Anies menyoroti anggaran alat tulis puluhan miliar hingga anggaran hadiah lomba. Dia juga memberi berbagai pesan kepada bawahannya.

5. Sindir PSI Cari Panggung

Anies bicara soal munculnya keanehan di rencana penganggaran 2020 yang menurutnya berpangkal pada sistem yang bermasalah. Dalam penjelasan itu, terselip sindiran untuk PSI yang sedang getol menyoroti rencana anggaran di Jakarta.

Anies, mengatakan dia memilih untuk mengoreksi anggaran itu secara internal. Dia mengaku sudah lebih dahulu bicara ke jajarannya sebelum PSI mulai menyoroti anggaran-anggaran tersebut. Hal itu dilakukan karena dirinya enggan mencari panggung.

6. Akan Perbarui Sistem Budgeting Demi Transparansi

menyebut akan memperbarui sistem e-budgeting. Anies menuturkan nantinya masyarakat dapat memberikan komentar di sistem baru ini.

Anies mengatakan pihaknya akan mengedepankan prinsip transparansi. Selain itu, dia menyebut e-budgeting akan dibuat lebih canggih atau smart.

Terkait : Kabinet Indonesia Maju : Jokowi Dan Ma’ruf Juga Tidak Puas

7. Minta Kesalahan Anggaran Dikoreksi, Bukan Diramaikan

Anies meminta masyarakat tidak meramaikan anggaran DKI yang dinilai aneh. Anies pun meminta peran aktif masyarakat dalam mengawasi anggaran DKI. Anies mengimbau masyarakat agar membantu mengoreksi kerja Pemprov DKI dengan cara mengoreksi bukan meramaikan masalah itu.

Add a Comment